
Museum digital Ammu Hawu dapat meletakkan batu pertamanya, Menurut Lodimeda berkat dukungan dari IVAA melalui program Ephemera#3, SkolMus, Komunitas Generasi Peduli Sesama (GPS) Sabu Raijua, kedua Maestro penutur sejarah lisan Weo Ratu dan Ice Tede Dara, dan para Sahabat Museum yang telah berkontribusi.
Menurutnya dalam peluncuran Museum Digital Ammu dan Website Ammu Hawu.com, akan dilakukan melalui Bincang Cerita Rakyat bertajuk Hegai Ama Hebboro Appu (Pusaka untuk anak-cucu) yang diikuti dengan pameran karya, pembacaan cerita mitologi oleh anak-anak dan remaja, serta diskusi.
“Dalam kegiatan nanti kita juga akan melakukan Bincang Cerita Rakyat bertajuk Hegai Ama Hebboro Appu (Pusaka untuk anak-cucu) yang diikuti dengan pameran karya, pembacaan cerita mitologi oleh anak-anak dan remaja, serta diskusi” terang wanita yang perna menjadi inspirator dalam kegiatan Kalas inspirasi Kitong Sarai Tahun 2016 itu.
Untuk kegiatan Bincang Cerita Rakyat, Menurutnya, Yayasan ammu Hawu akan menghadirkan tiga narasumber diantaranya Jefrison Hariyanto Fernando sebagai Pegiat Budaya dari Komunitas Generasi Peduli Sesama (GPS), Fransisco Yakob sebagai seorang peneliti dan pegiat budaya serta Dirinya sebagai peneliti di Yayasan ammu Hawu Mandiri.
“Untuk Bincang Cerita Rakyat, Menurutnya , kami akan menghadirkan tiga narasumber diantaranya Jefrison Hariyanto Fernando sebagai Pegiat Budaya dari Komunitas Generasi Peduli Sesama (GPS), Fransisco Yakob sebagai seorang peneliti dan pegiat budaya serta saya sendiri ” jelas Lodimeda
Lodimeda mengajak para generasi muda Sabu Raijua, untuk bisa mengikuti acara tersebut dan saling Berbagi ilmu pengetahuan tentang adat dan budaya orang Sabu Raijua.
Untuk diketahui bahwa Ammu Hawu Mandiri merupakan salah satu Yayasan yang terbentuk sejak 13 Agustus 2021 yang bergerak di bidang Pengarsipan, Penelitian, Kuratorial Seni Media, dan Komunikasi Sains. (WBN Tim)