
WBN, INDRAMAYU – Ribuan Massa tumpah ruah pada pelaksanaan Adat Ngarot di Desa Nunuk Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu, Rabu (27/12/2023). Adat Ngarot ini sebagai pelestarian warisan budaya peninggalan leluhur.
Pemerintah Camat (Pemcam) Lelea sangat mengapresiasi masyarakat Desa Nunuk Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu yang selalu menjaga dan melestarikan Adat Ngarot sebagai peninggalan leluhur hingga saat ini menjadi kebudayaan kebanggaan Kabupaten Indramayu.
Camat Lelea, Ahmad Fauzi Rhomdon mengatakan, sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Pemerintah Desa dan masyarakat Nunuk karena terus melestarikan Adat Ngarot ini.
“Adat Ngarot ini bukan hanya dinikmati oleh masyarakat Nunuk, namun kini telah menjadi milik bersama, bahkan masyarakat dari luar Desa juga berdatangan untuk menyaksikannya.
BACA JUGA!…
Ritual Sakral Larung Sesaji Nadran Kaligawe Desa Bulak Indramayu
Pada acara Tradisi Adat Ngarot tersebut para Kasinoman muda-mudi dengan pakaian khas daerah dan hiasan bunga di kepala telah diarak dari kediaman halaman Kuwu Andi Purnomo menuju Halaman Kantor Desa Nunuk untuk melaksanakan Upacara Adat Ngarot.
Menariknya dalam acara Ngarot ada 2 (dua) gadis turunan bule yakni Keti dan Eslin, ikut kasinoman meriahkan budaya adat ngarot desa Nunuk.
Sementara itu Kepala Desa Nunuk Andi Purnomo berharap, momen terlaksananya Adat Ngarot ini para Kasinoman dan warga diminta selalu mendukung penuh jalannya program Pemerintah Desa Nunuk dan visi Indramayu Bermartabat dalam rangka untuk kemajuan desa dan berdampak untuk kebaikan masyarakat.
Selain itu, Kasinoman Desa Nunuk diharapkan agar senantiasa setia mengikuti adat istiadat desa tanpa terkecuali. Menurutnya, untuk melestarikan seni dan budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah desa melainkan segenap masyarakat Desa Nunuk.
Tak terkecuali ungkap Kepala Desa Nunuk Andi Purnomo, dengan diselenggarakannya Adat Ngarot ini sebagai tanda menyambut masa tanam padi musim hujan, sehingga diharapkan memperoleh produktivitas padi yang melimpah dan dijauhkan dari berbagai gangguan penyakit maupun hama padi.
Pada upacara Adat Ngarot ini secara simbolis diserahkan sarana pertanian mulai dari bibit padi, air kahirupan (air kehidupan), sarana pertanian berupa cangkul, pedang dan topi caping dan juga dedaunan yang terdiri dari daun klaras (daun pisang kering), bambu kuning, daun andong dan lainnya. (Anton K)