WBN, INDRAMAYU – Tradisi Sedekah Bumi secara turun temurun didesa Lelea Kec. Lelea Kab. Indramayu dilaksanakan setiap kali akhir musim kemarau atau sesudah musim panen padi kemarau berakhir, Sedekah Bumi Sebagai bentuk ungkapan kepada Maha Pencipta atas hasil panen yang melimpah.
Kepala Desa Lelea Raidi menjelaskan, tradisi sedekah bumi bukan hanya berbicara ungkapan hasil panen yang melimpah kepada maha pencipta. Melainkan sebagai media silaturahmi masyarakat yang patut untuk terus dipertahankan.
“Sedekah bumi ini sebagai media silaturahmi, semua kepala keluarga dan anggota keluarga saling berkumpul untuk merayakan hasil panen padi musim kemarau, dan patut untuk terus kita jaga,” kata Kuwu Raidi saat kegiatan Tradisi Sedekah Bumi di desa setempat, Rabu (17/11/2021).
Menurutnya, silaturahmi merupakan media mempersatukan masyarakat agar tidak berbeda pendapat dalam terlaksananya pembangunan desa.
“Silaturahmi ini masyarakat bisa langsung mengarahkan atas pendapatnya dalam terlaksananya pembangunan desa baik akan atau sesudah dilaksanakan,” ujarnya.
Ditambahkannya Raidi, memohon maaf kepada warga desa Lelea atas ditundanya acara tradisi adat ngarot selama 2 tahun ini, menurutnya karena masih masa pandemi sehingga acara ditunda tetapi dilaksanakan dengan virtual, jelasnya.
Tradisi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. kegiatan ini juga untuk menyambut kembali musim tanam rendeng yang akan dilakukan sebentar lagi.
“Ini juga untuk menjaga silaturahmi antar warga,” ujar dia.
Masih disampaikan Raidi, warisan budaya ini rutin digelar setiap tahunnya.
Dengan membawa nasi tumpeng dan sejumlah lauk pauk, warga berkomitmen untuk terus menjaga warisan budaya leluhur tersebut.
Di sana, mereka bersilaturahmi dan saling berbagi makanan.
Warga juga menggelar doa bersama untuk meminta panen yang melimpah di musim tanam nanti.
“Kami bersilaturahmi dan saling berbagi makanan,” ujar dia.
Upacara sedekah bumi adalah upacara adat yang masih dipegang teguh dan diwarisi secara turun temurun oleh masyarakat Desa Lelea Kabupaten Indramayu. Kepercayaan terhadap roh-roh halus, leluhur dan cikal bakal desa merupakan manifestasi keteguhan hati yang berakar kuat masyarakat Lelea. Upacara syukur terhadap Tuhan YME dan penghormatan terhadap leluhur, diwujudkan dalam bentuk upacara. Upacara Sedekah Bumi dilakukan masyarakat Lelea dalam mempertahankan tradisi leluhur. Dalam rangka mengungkapkan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam upacara tersebut.
Upacara Sedekah Bumi memiliki arti memberi (sesajen) pada Bumi pertiwi dan sebagai ucapan syukur pada Tuhan yang Maha Esa atas segala pemberian berupa kesuburan tanah. Upacara ini diadakan menjelang petani mengerjakan sawahnya dipenghujung musim kemarau dan menjelang musim hujan yakni bulan sepetember atau oktober. Dengan harapan agar tanah pertanian diberi kesuburan, tidak ada hama penyakit dan mendapat panen yang berlimpah. Rangkaian proses upacara sedekah bumi ini yang dilaksanakan secara turun temurun memiliki fungsi sebagai alat pemersatu warga dan sebagai media sosial, norma sosial dan kontrol sosial sehingga masih tetap relevan dengan kondisi sekarang.
Acara ini dihadiri oleh masyarakat Desa Lelea khususnya petani dan Perangkat Desa serta tokoh agama setempat, Bhabinsa, Koramil dan dinas terkait lainnya.
Dalam rangka acara adat sedekah bumi dihibur dengan pertunjukan pagelaran wayang kulit Langen Wijaya dari Desa waru, Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu semalam suntuk.
(Anton K)