Tokoh Budaya Sunda Anton Charliyan Bersama Ketua DPRD Kab. Tasikmalaya Resmikan Situs Circle Stone di Kampung Cipeujit

WBN. Tasikmalaya – Tokoh budaya Sunda Abah Anton Charliyan bersama Ketua DPRD Kabupaten Garut
mengadakan syukuran peresmian Monument Situs Cirkle Stone batu melingkar Jahyang yang Sudah tertunda hampir dua bulan lebih dikarenakan situasi PPKM.

Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi, S.P mendapat kehormatan untuk meresmikan Situs yang berada di Kampung Cipeujit Desa Jahiang Kecamatan Salawu Kab. Tasikmalaya, Minggu (8/8/2021).

Peresmian situs tersebut ditandai dengan Gunting pita Monumen Batu Melingkar Jahiang oleh Ketua DPRD Kabupaten Tasikmalaya Asep Sopari Al-Ayubi, S.P dan mantan Kapolda Jabar Irjen Pol (Purn) Dr.Anton Charlian.

Dalam sambutannya, Asep Sopari Al Ayubi,SP menyampaikan pentingnya situs tersebut untuk dijaga, karena dari situs tersebut masyarakat bisa menggali tentang sejarah, peradaban, dan budaya Sunda.

Dikutif dari amanat Galunggung yang berbicara tentang bagaimana kita harus menghargai masa lalu, karena tidak akan ada masa kini jika tidak ada masa lalu,” katanya.

Ia mengingatkan untuk menjaga dan melestarikan situs ini dengan baik, karena ini adalah peninggalan yang berharga dari para pendahulu kita, sesuai pesan yang ada dalam amanat Galunggung.

Sementara itu tokoh budaya Sunda Abah Anton Charlian yang juga mantan Kadiv Humas Polri sejak awal menjadi tokoh paling depan dalam pelestarian Situs Batu Melingkar Jahiang, berharap situs tersebut bisa menjadi kebanggan masyarakat Sunda,” ujarnya

Anton menyebut situs tersebut bisa menjadi bukti bahwa Sunda mempunyai sejarah panjang dalam peradaban, baik di Indonesia maupun dunia.

Diharapkan Situs Batu Melingkar bisa dikembangkan dan dikelola oleh warga lokal khususnya Sunda, jangan sampai diambil dan dikuasai pihak asing.

“Orang lain mempunyai satu Circle Stone saja sudah bangga, kita di sini mempunyai puluhan, jangan sampai warisan sejarah ini dikuasai pihak asing. Situs yang terdiri dari puluhan kumpulan batu melingkar ini dianggap warisan budaya dan sejarah yang bernilai tinggi, dan baru pertama kali ditemukan di Indonesia, sehingga perlu dijaga dan dilestarikan,” ungkapnya.

Menurutnya jumlah Circle Stone yang ada di sini sebanyak 37 buah, bisa dikatakan, terbanyak di dunia.
Warga masyarakat Desa Jahiang harus bangga dengan adanya situs ini.

WBN Straming TV

Ditempat yang sama Hadi Permana Sofyan selaku Ketua Ekspedisi Circle Stone menjelaskan bahwa dari ekspedisi yang dilakukan, menemukan 37 batu melingkar atau Circle Stone dan diperkirakan masih banyak batu melingkar yang terkubur di komplek makam keramat Sembah Tuan Alam yang berlokasi di Desa Jahiang ini.

Selain batu melingkar, timnya menemukan beberapa gua yang berada di dekat lokasi batu melingkar tersebut. Diantaranya ada gua munding/kerbau yang mana Mitos Dongengnya pada jaman dahulu pernah terjadi peristiwa yang menggegerkan warga Jahiang, dimana ada seorang anak masuk ke gua tersebut dengan membawa seekor kerbau, saat anak tersebut keluar sudah menjadi kakek-kakek dan kerbaunya bertambah menjadi 10 ekor,” katanya.

Ia menambahkan selain itu terdapat gua ular, yang ternyata pernah ditemukan dengan diameter mencapai 70 cm.

“Kemudian ada hal yang sangat menakjubkan di komplek batu melingkar ini, yaitu ketika saat sebelum dilakukan excavasi sinyal HP maupun HT tidak Tertangkap, namun setelah 7 bulan lamanya dilakukan excavasi dan penelitian, dengan ditemukan batu – batu yang melingkar,” ujarnya.

Sekarang sinyal HP pun yang didapatkan bisa 4G, kita bisa telefon, WA, bahkan videocall dari lokasi Batu Melingkar tersebut, padahal lokasi ditengah Hutan yang sangat jauh dari jangkauan Tower Telkom,” pungkasnya. (Red)

 

Share It.....