Misi Kemanusiaan Yaga Yingde Hadir Di NTT, Tangis Haru Sambut Bantuan  Pendidikan
Relawam Kemanusiaan Yaga Yingde NTT saat antar paket bantuan ke Wolorowa Nagekeo, 4 Juni 2024.

Pers Warisan Budaya Nusantara

Sebuah keluarga kecil dengan latar belakang ekonomi kurang mampu di Kampung Rowa Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia, menyampaikan syukur kepada Tuhan dan mengucapkan terimakasih banyak kepada Perusahaan Yaga Yingde yang berpusat di Colorado Amerika Serikat, atas bantuan dana pendidikan kepada putri mereka, Maria Chelsia Tea Welu, usia 15 tahun, Kelas 2 SMPN 6 Boawae, Nagekeo.

Yohanes Don Bosco Jago dan Yasinta Deku selaku orangtua, ayah dan ibu kandung dari Maria Chelsie, berkali-kali meneteskan air mata haru mereka saat melihat Tim Relawan Yaga Yingde Provinsi Nusa Tenggara Timur mendatangi langsung rumah mereka di Kampung Woloboa Desa Rowa, tanggal 4 Juni 2024.

Tim relawan datang membawakan paket bantuan sosial dari Perusahaan Yaga Yingde untuk ongkos pendidikan anak mereka, Maria Chelsia Tea Welu yang berusia 15 tahun.

Rangkuman media ini, Yohanes Don Bosco Jago dan Yasinta Deku hanyalah sebagai petani tradisional di kampung mereka, yang hidup dari kebun pertanian dengan hasil pertanian pas-pasan. Mereka tidak memiliki modal tabungan keuangan, sebab tidak mempunyai pendapatan tetap yang bisa dipakai untuk menabung. Bahkan, rumah tempat tinggal mereka pun sangat sederhana, berbeda dengan rumah-rumah sebagian besar warga lainnya di kampung itu.

“Terimakasih Tuhan, terimakasih pimpinan perusahaan dan semua orang yang terlibat dalam Perusahaan Yaga Yingde, yang mau menolong keluarga kami dengan cara yang sangat luar biasa ini. Kami sekeluarga tidak pernah membayangkan akan mendapat bantuan pertolongan seperti ini. Kami sangat kesulitan dalam membiayai anak kami di sekolah. Anak kami Maria Chelsie adalah Pelajar Kelas 2 Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Boawae, dia termasuk salah satu pelajar yang berprestasi di kelasnya. Dia juga mendapatkan juara tiga di kelasnya. Sekali lagi, terimakasih Tuhan, terimakasih Yaga Yingde, kami tidak bisa membalas segala kebaikan yang kami terima ini. Kami berdo’a dan memohon kepada Tuhan agar Yaga Yingde selalu dilindungi dan selalu sukses dalam karya dan rencan-rencana perusahaan kedepan”, kata Yohanes Don Bosco Jago dan Yasinta Deku dengan linang air mata.

Acara penyerahan bantuan dana pendidikan oleh tim relawan Yaga Yingde Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diketuai oleh Angelina Mogi berjalan dengan suasana sangat haru.

Logo Yaga Yingde

Para relawan juga menangis haru saat menyerahkan sejumlah paket bantuan sosial pendidikan dari Perusahaan Yaga Yingde.

Sebagai Ketua Tim Relawan, Angelina Mogi memberikan penjelasan tentang profll Perusahaan Yaga Yingde serta misi kemanusiaan bidang pendidikan yaitu membantu dana pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Namun selain itu Perusahaan Yaga Yingde juga bergerak dalam banyak bidang lainnya.

Dalam kesempatan ini tim relawan menyerahkan bantuan berupa paket sembako yakni beras, susu, minyak goreng, telur. Selain itu diserahkan juga paket untuk anak sekolah berupa buku sekolah, pen atau balpoin, tas sekolah, sepatu, kaos kaki,  dan juga paket perlengkapan untuk mandi berupa sabun, shampo, sikat gigi, odol, hand body dan pengharum rexona.

Tidak hanya sebatas itu, melalui para relawan Yaga Yingde juga menyerahkan uang tunai sebesar Rp.1.000.000 (Satu Juta Rupiah) pemberian tahap pertama dana bantuan pendidikan Maria Chelsie.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak kerjasama kedua pihak, yaitu Perusahaan Yaga Yingde yang diwakilkan melalui Angelina Mogi dan Maria Chelsie sebagai pelajar penerima bantuan dana sosial pendidikan dari Perusahaan Yaga Yingde yang berpusat di Colorado Amerika Serikat.

Sesuai misi kemanusiaan yang diusung Yaga Yingde Grup, Pelajar Maria Chelsie hanya dituntut harus rajin sekolah, rajin belajar agar pintar, jangan pernah putus asa dalam menimba pendidikan, harus terus bersekolah sebab Yaga Yingde selalu mengirim bantuan dana pendidikan setiap bulan sejak kontrak bantuan disepakati kedua pihak.

Yaga Yingde tidak menuntut dan tidak mengikat dengan hal-hal lain sebab Yaga Yingde hadir untuk misi kemanusiaan. Namun, Yaga Yingde memastikan jika pelajar yang menerima bantuan pendanaan perusahaan, dalam perjalanan pendidikan dia memutuskan tidak mau bersekolah lagi atau putus sekolah, maka pada saat itu juga Yaga Yingde memutus kontrak kerjasama bantuan kemanusiaan dana pendidikan dengan pelajar yang tidak mau bersekolah.

“Yaga Yingde hadir untuk membawa bantuan bagi anak-anak yang memiliki cita-cita untuk sekolah namun mengalami kandala tidak mempunyai dana pendidikan karena berasal dari orangtua ekonomi lemah. Bantuan diberikan kepada anak-anak dengan batasan usia 6 tahun sampai 15 tahun, yakni anak-anak tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, sebab akan terus dikawal mulai usia dini sampai mereka menyelesaikan studi di jenjang pendidikan selanjutnya selama mereka masih bersekolah. Kami minta dukungan dan doa untuk perjalanan kemanusiaan Yaga Yingde di Nusa Tenggara Timur”, ujar Ketua Relawan Yaga Yingde Provinsi Nusa Tenggara Timur, Angelina Mogi, pada Selasa, 4 Juni 2024.

Menurut juru bicara relawan kemanusian bidang pendidikan Yaga Gingde Provinsi NTT, Aurelius Do’o, Yaga Yingde memang terdengar asing, apalagi pusatnya berada di Colorado Amerika Serikat, tetapi sesungguhnya sangat kental dengan Indonesia.

Yaga Yingde, lanjut Aurelius, adalah juga Indonesia, kental Indonesia, sebab jejak hidup sang pendiri atau sang pencetus bermula dari Jakarta.

“Bermula dari kehidupan masa kecil yang sangat susah di Jakarta, lalu pindah ke Amerika diasuh tante nya, Suharto Reddy lalu tumbuh besar di Amerika dan bersekolah disana, dia cerdas, rajin, ulet, jujur dan pekerja keras. Dia berhasil menabung pendapatannya hingga pada akhirnya berhasil mendirikan perusahaan, dan bergerak dalam banyak bidang. Dia berhasil mengumpulkan para pakar dari berbagai disiplin ilmu untuk terus mengembangkan perusahaannya. Berdasarkan profil misi kemanusiaan Yaga Yingde, gerakan peduli pendidikan membantu anak-anak sekolah tidak mampu, hanyalah sebuah bidang khusus yang dirancang untuk misi kemanusiaan dari rejeki yang dicapai oleh perusahan. Suharto Reddy yang adalah juga pakar manajemen aset, mengusung misi kemanusiaan Yaga Yingde sekaligus menjawab pesanan dari almarhum ayahnya yang sebelum meninggal dunia memberikan satu pesan khusus kepada Suharto Reddy, yaitu jika kelak engkau sukses, jangan lupa tanah kelahiran Indonesia dan berikan bantuan kemanusiaan untuk anak-anak dari keluarga ekonomi lemah, agar mereka juga bisa bersekolah seperti anak-anak lainnya”, urai juru bicara Relawan Kemanusiaan Yaga Yingde, Nusa Tenggara Timur, Aurelius Do’o.

Kegiatan penyerahan bantuan ini melibatkan belasan orang relawan Yaga Yingde, yaitu Angelina Mogi, Aurelius Do’o, Alexander Polo Nunu, Robertus Belarminus Radho, Fransiskus Xaverius Bhula, Maria Imakulata Watu, Bergitah Liborius Beo, Frederikus Bai, Maria Anastasia Azi Owa, Liberta Florentina Meo Kesa, Verisiana Candra Wea, Inosensius Bhia Wea.

WBN News

Share It.....