Maros,WBN- Jeritan salah satu Guru Honorer serta Penjaga Sekolah disalah satu SMP (Sekolah Menengah Pertama) di Kabupaten Maros akibat kebijakan Pemerintah Pusat yang hanya menganggarkan untuk Gaji Honorer sebesar 20% dari Dana BOS, beda dengan sebelumnya yang bisa sampai 50% dari total anggaran Dana BOS.
Sebut saja guru disalah satu SMP di Kabupaten Maros perempuan berinisial ST bersama suaminya yang telah mengabdikan diri puluhan tahun namun sayangnya, bukan malah mendapatkan kesejahteraan tetapi malah mendapatkan jeritan atas pangkasan dana BOS untuk Gaji Honorer.
“Dulunya Alhamdulillah saya berserta Suami mendapat Gaji yang cukuplah untuk makan kami, namun akibat dampak dari kebijakan pemerintah pusat sehingga kami harus berjuang lebih keras lagi. Dulu saya sebagai guru tenaga honorer mendapatkan gaji 1 Juta perbulan, namun setelah adanya kebijakan pemerintah pusat sehingga saya hanya mendapatkan 500 ribu per bulan, dan suami saya bekerja sebagai penjaga sekolah biasanya mendapatkan 750 ribu per bulan, namun sekarang hanya sisa 250 ribu per bulan”,jelas Guru Honorer disalah satu SMP di Kabupaten Maros.
Sementara Herman Selaku Ketua DPC Lembaga Bantuan Hukum Suara Panrita Keadilan Kabupaten Maros angkat bicara terkait hal tersebut, dimana Kebijakan Pemerintah Pusat tidak sejalan dengan apa yang dikatakan Presiden Prabowo Subianto terkait masalah kesejahteraan Tenaga Guru Honorer di Indonesia.
“Ini malah melukai pekerja pendidikan, yang dimana guru honorer serta penjaga sekolah sangat berperan penting dalam dunia pendidikan, namun pemerintah bukannya malah memberikan kesejahteraan malah melukai hati pekerja pendidikan yang bekerja mencerdaskan anak bangsa, apa lagi juga penjaga sekolah yang sangat penting dalam menjaga tempat dimana anak anak penerus bangsa menimba ilmu untuk aman dari segala ancaman serta gangguan”,jelas Herman kepada awak media pada Minggu 7 September 2025.
Herman berharap DPRD kabupaten Maros serta Dewan Sekolah serta Dinas Pendidikan bisa bekerja memperjuangkan kesejahteraan Tenaga Guru Honorer di Maros dengan membawa aspirasi jeritan para tenaga honorer serta penjaga sekolah di Kabupaten Maros.
