Penulis: Gilang Ramadhan Tri Wahyudi
Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta dikenal sebagai kawah candradimuka bagi calon insan industri kreatif. Di tengah padatnya praktik dan project based learning, kebebasan berekspresi para mahasiswa ternyata tidak hanya terbatas pada hasil karya desain, animasi, atau film mereka, tetapi juga terlihat jelas dari pilihan Outfit of The Day (OOTD) mereka sehari-hari. Berbeda dengan kampus lain, OOTD di Polimedia adalah kanvas berjalan yang merayakan keunikan, thrifting, dan keberanian bermain style—dari gothic layer yang misterius hingga gaya preppy ala tahun 90-an yang cerah.
Pakaian sebagai Ekspresi Diri di Kampus Vokasi
Di kampus yang menjunjung tinggi kreativitas, pakaian bukan sekadar penutup tubuh. Bagi mahasiswa Polimedia, OOTD adalah sarana untuk mengekspresikan diri dan menjaga mood dalam menjalani jadwal kuliah yang menantang.
“Di kampus ini cukup bebas ekspresi, mau pakai baju apa, jadi aku suka eksplorasi coba-coba gaya ini gaya itu,” ungkap Putri, mahasiswa Desain Grafis semester 3 yang kini menjajal gaya Down Town Girl Casual.
Eksplorasi ini terbukti saat hari-hari penting. Tiana dari Prodi FTV, misalnya, sengaja mengenakan vest rajut dan celana korduroi pastel ala Cupcake Girl-nya saat Ujian Tengah Semester (UTS). “Aku dress well hari ini karena hari pertama UTS, buat menghidupkan suasana biar enggak gelap-gelap amat,” ujarnya, menunjukkan bahwa OOTD adalah sumber energi positif.
Sebaliknya, Sulis (FTV) memilih gaya Vintage Rock yang sedikit lebih rapi namun tetap edgy untuk jadwal kuliah yang panjang. “Kalau jadwal matkul yang panjang atau banyak, jadi lebih effort untuk tampil good looking,” jelasnya. Pakaian yang dipilih harus memiliki fungsi ganda: tampil modis sekaligus nyaman.
Dari Penyihir Ungu hingga Gothic Putih: Identitas Jurusan dalam Busana
Keragaman jurusan di Polimedia, seperti Desain Mode, FTV, hingga Desain Grafis, turut memengaruhi pilihan gaya yang sangat bervariasi.
Dua mahasiswa Desain Mode Semester 3, Dinda dan Gayatri, menunjukkan tingkat eksperimen yang paling tinggi. Dinda memilih layering dramatis berwarna ungu tua dan hitam, yang ia sebut gaya Mystical Layering atau ‘penyihir ungu’. “Aku cuma coba-coba gabungin outfit aja, dan percaya diri,” kata Dinda yang bahkan memiliki item fashion yang dibuatnya sendiri.
Lanjut kehalaman berikutnya!…
