Media Warisan Budaya Nusantara
Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Temggara Timur melaksanakan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan kantor Koperasi Merah Putih, bertempat di Watukesu, Gang 5, Kelurahan Danga, pada Rabu (17/12/2025)
Kelurahan Danga dibawah komando Lurah Yohanes Lado memastikan diri sebagai kelurahan wilayah pusat Kota Mbay yang melakukan gebrakan pembangunan untuk penguatan perekonomian masyarakat.
Acara peletakan batu perdana melibatkan para pemuka agama, yakni pastor paroki, pendeta, imam masjid, dan sejumlah tokoh komunitas adat dari Suku Dhawe.
Kegiatan diawali dengan do’a, diikuti ritual adat sebagai lambang penghormatan terhadap leluhur dan penghormatan terhadap pemilik tanah ulayat Komunitas Suku Dhawe di Danga.
Suku Dhawe lagi-lagi secara hibah memberikan tanah untuk pemerintah demi kemajuan daerah. Sejak Nagekeo berdiri sendiri, mekar dari Kabupaten Ngada, Suku Dhawe menjadi salah satu suku besar di Mbai Nagekeo yang memberikan berhektar-hektar tanah suku secara cuma-cuma untuk kebutuhan pembangunan daerah.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Dandim 1625 Ngada Letkol Inf Imam Subekti S.E, Bhabinkamtibmas, Abba, Camat Aesesa Yakobus Laga Kota, para Ketua RT wilayah Kelurahan Danga, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya, Camat Aesesa, Yakobus Laga Kota menyampaikan sejarah penyerahan tanah di Kelurahan Danga dan hambatan-hambatan di desa maupun kelurahan untuk pembangunan koperasi merah putih yang berkaitan dengan luas tanah maupun persoalan kepemilikan tanah.
“Pembangunan Koperasi Merah Putih Kelurahan Danga merupakan yang pertama di Kecamatan Aesesa. Tanah ini dihibah sejak Kelurahan Danga masih berstatus Desa Danga. Kita Bersyukur para leluhur menyerahkan ini untuk generasi” ungkapnya
“Saya mengikuti kiprah koperasi merah putih sejak awal, sejak sosialisasi awal dari desa ke desa. Namun secara detail saya mohon kepada kita semua lembaga adat, seluruh komponen pengurus koperasi merah putih, kita belajar dari seluruh lembaga yang terbentuk dalam naungan pemerintah saat. Kiranya menjadi pelajaran berharga untuk kita melangkah lebih maju lewat media koperasi merah putih. Lewat koperasi ini, masyarakat kecil dibantu untuk mengakses modal, berinvestasi dalam upaya peningkatan ekonomi keluarga” jelasnya
Ia juga menyampaikan terimakasih kasih terhadap pemerintah pusat melalui Dandim 1625 Ngada yang sudah mengawal proses dari awal sampai akhir. Hal ini merupakan entri point untuk desa-desa lain, yang belum mulai.
Dandim 1625 Ngada Letkol Inf Imam Subekti S. E, kepada awak media menyampaikan, kegiatan yang dilakukan merupakan penjabaran program nasional untuk kesejahteraan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian di desa maupun kelurahan.
“Untuk Nagekeo seharusnya dibangun 112 koperasi, namun yang terdata baru 18, yang progres 4. Selanjutnya ada survei dan top survei, karena persyaratannya banyak sekali, namun semua unsur harus terpenuhi, kalau satu saja tidak terpenuhi, maka tidak bisa kita umumkan. Persyaratannya seperti status tanah, luasnya, dan letaknya strategis di tengah kampung. Maka dibutuhkan kerja sama yang baik dari pemerintah Desa atau kelurahan, kabupaten, hingga pusat, demi kemajuan bersama” kata Dandim.
“Tugas kami hanya mengawal pembangunan secara fisik, selanjutnya setelah terbangun kami serahkan ke pengurus koperasi desa atau kelurahan. Mari kita bersama sama menjaga dan mensukseskan program ini untuk kepentingan dan kemajuan kita bersama” tutupnya.
Will- WBN
