Kementerian Kominfo dan Kantor Staf Presiden mengelar diskusi, dan mengundang para awak media elektronik dan cetak untuk dapat hadir dalam Diskusi Media, “Membangun Karakter dan Mental Indoensia” acara dilaksanakan diKantor Staf Presiden,Gd. Eks Bina Graha
Ruang Rapat Utama, jakarta (14/03/19)
Kehadiran narasumber diskusi Media FMB 9 ,menpora Iman Narahrawi,deputi bidang koordinasi budaya , Kemenko PMK, Nyoman Shuida, Dirjen Kebudayaan,Kemendikbud Hilmar Farid,dan staf ahli Bidang Aksesibilitas DR Marjuki, dan beberapa media elektronik dan cetak
Presiden republik Indonesia H.Ir. Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menyakinkan masyarakat dalam tahapan pembangunan berikutnya di tahun 2019 setelah memperkuat infrastruktur , konektivitas, dan pelayanan dasar, yang kini Indonesia memasuki tahapan investasi di bidang Sumber daya Manusia (SDM) secara besar besaran, termasuk dalamnya mengokohkan kebudayaan dan karakter bangsa sebagai fondasi dalam persaingan antar bangsa di era revolusi industri 4.0,
Penguatan karakter dan mental tersebut,juga berkaitan dengan etos kerja, produktivitas dan integritas pemerintah Jokowi yang mewujudkan melalui gerakan Nasional revolusi mental sebagai gerakan bersama dari semua komponen bangsa dalam menguatkan daya saing bangsa dengan berprilaku melayani, tertib, bersih, bersatu, dan mandiri, tanpanya lima perilaku tersebut, bangsa Indonesia tidak akan bisa melangkah lebih jauh,

” Artinya, nilai- nilai yang kita miliki ini akan menentukan bangsa ini bisa berkompetisi bisa bersaing dengan negara lain atau tidak , baik yang berkaitan dengan nilai- nilai budaya, baik yang berkaitan dengan nilai-nilai karakter yang kita miliki, nilai- nilai Budi pekerti yang kita miliki” kata Presiden H.ir. Joko Widodo saat Bersilaturahmi dengan para budayawan di halaman Istana merdeka , Jakarta 6 April 2018
Seiring memperkuat karakter dan mental tersebut, maka program kerjA pemerintah berikutnya pun dipastikan akan lebih terfokus pada pembangunan dan peningkatan kapasitas SDM Indonesia.
Presiden republik Indonesia H.ir Joko Widodo menurut nya SDM Indonesia harus dipersiapka untuk memiliki keterampilan yang siap bersaing, terlebih untuk dapat beradaptasi dan menguasai hal-hal yang berkaitan dengan revolusi industri 4.0
” Artificial intelligrence, internet of things,Advance robotic,cryptocurrency,virtual reality yang mulai dikenal karena sebuah kesempatan,kalau kita bisa melakukan lompatan, Melompati negara lain, ini lah kesempatan kita” Tutur presiden di hadapan kaum Milenial.
Modal Indonesia sebagai negara dengan ragam dan laku budaya yang amat kaya. Membuat pemerintah menyadari untuk menggali dan mengangkatnya menjadi kekuatan pembangunan, program kemajuan kebudayaan dan menggerakan elemen budayawan, ekademisi, pemerintah daerah untuk mengumpulkan artefak maupun catatan Budaya tak benda,sampai 2018,pemerintah juga telah merenggut tadi 976 cagar budaya,memfasilitasi 98 desa dan 241 komunitas budaya dan sebanyak 300 pelajar yang mengikuti belajar bersama maestro, selain itu banyaknya 1.320 seniman juga turun berpartisipasi dalam pembelajaran seni disekolah melalui seni musik,dan 551 sekolah telah mendapatkan bantuan fasilitasi seni dari pemerintah, 15 museum telah mendapatkan dukungan pembenahan dari direktoral jendral kebudayaan,
Pencapaian prestasi olahraga nasional juga mendapatkan perhatian khusus Dari pemerintah jokowi, kesuksesan Indonesia meraih prestasi dan menggelar even Asia Gemes dan Asian para Gemes 2018, menjadi bukti potensi besar bangsa Indonesia, indonesia yang resmi menjadi Tuan rumah Olimpiade tahun 2032 dan juga sudah di tunjuk menjadi Host MotoGP ,2012 di Mandalika, Nusa tenggara barat,
dan juga pemerintah juga memastikan program perlindungan sosial yang tercantum dalam RAPBN 2019 yang akan diarahkan untuk mendorong perbaikkan kesejahteraan masyarakat berpendapatan rendah, memberikan manfaat bagi perbaikan masyarakat umum dan kelompok miskin yang tertinggal pada khususnya
Pada tahun 2019 pemerintah mengalokasikan jaminan kesehatan untuk penerima bantuan iuran sebesar 26,7 triliun bagi 96,8 juta jiwa, dan program keluarga harapan 34,4 triliun untuk 15,6 juta keluarga penerima manfaat serta kredit pembiayaan ultra mikro 3 triliun untuk, akumulasi sebanyak 2,4 juta debitur, alokasi anggaran yang meningkat dari sebelumnya, bantuan tersebut belum termasuk perlindungan bagi kaum lansia, disabilitas dan penanganan korban bencana alam,yang sebagian di tetap kan dikelola oleh kementerian sosial,
Untuk mengupas capaian penguatan karakter dan mental bangsa di era revolusi indrustri 4.0 ini
NN