WBN l JAKARTA – Studio Bautanah dengan beberapa Komunitas Skizofrenia KPSI (Komunita Peduli Skizofrenia Indonesia), KPF (Kopi Panas Foundation), SOEJIWA INSTITUT, adakan pertemuan di Jalan Manggarai Utara 4 No. 17 Jakarta Timur, Rabu (08/09).
Pertemuan ngobrol santai seputar Skizofrenia bersama Dewi Indra mewakili Komunitas Soejiwa Institut Yohanes Iman penggiat KPSI – ODS, Rahardian penggiat KPSI – ODS, Yazid Al Sahar mewakili Scream Distroy – ODS, Arimbi mewakili KPF, Refi Mascot sebagai tuan rumah Studio Bautnah.
Dinamika hidup manusia ditengah masyarakat perkotaan terlebih dimasa Pandemi seperti ini ada yang mampu bertahan dan ada yang lemah dengan segala keterbatasan, contoh Rhd mengalami putus cinta hingga mengakibatkan ODS (Orang Dalam Skizofrenia), ada juga B mengalami pelecehan seksual waktu kecil, pelaku guru ngajinya sampe dewasa dia menjadi pelaku LGBT (Lesbi Gay Biseksual Transgender) efek trauma itu menjadikannya
ODGJ (orang dalam gangguan jiwa).
Mereka bertemu dan bergabung dalam komunitas, KPF, KPSI Suejiwa Institut Scream Distroy dan Bautanah saling support untuk bangkit kembali ke dunia normal.
Begitu banyak masyarakat di masa Pandemi yang kehilangan keluarga, pekerjaan, hingga dilarang untuk bertatap muka dengan sanak saudara hingga mempengaruhi perilaku hidup sampai kejiwaan terganggu, tapi di sayangkan hanya sedikit orang yang mau ke klinik jiwa untuk berobat.
Scream Distroy komunikasi berbasis seni rupa, dan komunitas Bautanah yang di komandoi Refi Mascot berbasis seni budaya komunitas ini peduli dan membantu proses penyembuhan dengan terapi seni budaya.
Pada kesempatan ngobrol santai di selingi workshop melukis kaos bersama Ridwan Rau Rau, Asmi Sihite, workshop Woodcut/Cukil bersama Boy Neslan dan Farrel kegiatan ini bagian dari terapi seni untuk ODS dan ODGJ.
Kegiatan ngobrol santai ini dihibur juga dengan Jaming Akustik, Dedy Rusdian dan Thimank Moniex.
“Studio Bautanah akan di agendakan untuk kegiatan seni budaya perminggu atau perbulan silahkan, ” ujar Refi Mascot sebagai pentolan Bautanah. Rept l Frans H.R. l