Ketika sampai ke tempat berburu yang bernama Radja Mara Kanni bahi, Tunu Robo beserta pasukannya menemukan satu ekor babi hutan yang sedang tidur di bawa pohon Duri dan pada saat bersamaan mereka menembaki babi hutan tersebut dengan menggunakan tombak dan tidak berhasil karena tombak yang mereka gunakan patah pada saat itu dan akhirnya mereka kembali dan memberikan informasi kepada Robo Aba bahwa di tempat yang bernama Radja Mara kanni Bahi itu merupan tempat yang banyak babi hutan/wawi Addu. Keesokan harinya Robo Aba memerintahkan lagi anaknya Tunu Robo bengan beberapa pasukan untuk berburu kembali ke tempat yang sama dengan suatu pesan bahwa apabila mereka berhasil membunuh babi tersebut maka meraka harus membawa tanah dimana babi tersebut tidur yaitu tahan pada bagian kepala, tahan pada bagian perut dan bagian kaki belakang. Pada hari kedua tersebut Tunu Robo beserta pasukannya berhasil mendapatkan babi hutan/wawi Addu dan membawa tanah seperti yang di janjikan ayahnya Robo Aba.
Ketika kembali ke rumah dengan mambawa babi hutan serta tanah seperti yang diperintahkan oleh Robo Aba kepada anaknya beserta pasukannya maka Robo Aba mulai melihat teksturtanah yang diambil tersebut dan dia memutuskan untuk menentukan bahwa tempat yang bernama Radja Mara Kanni BaHi itu menjadi tempat berburunya babi hutan atau dalam bahasa Sabu disebut ERA PEMATA WAWI ADDU.pada saat itulah tempat yang bernama Radja Mara Kani Bahi dirubah menjadi nama Namata.

Baca Juga….

Warga Sabu Raijua Gelar Pesta Adat Pehere Jara Kelila dan Ritual adat Nga’a Kelila


Lokasi yang bernama Namata tersebut ketika dilihat oleh Robo Aba,ternyata tempatnya dan tekstur tanahnya sangat cocok di buat sebagai salah satu perkampungan maka pada saat itulah ia memutuskan untuk berpindah tempat tinggal dari Hanga Rae Robo ke Namata. Pada saat berpindah dari hanga Rae robo ke namata maka kegiatan pembuatan Kampung adat atau dalam bahsa Sabu di Sebut Haro Nada yaitu pergantian nama dari tadinya nama kampuing tersebut Radja Mara menjadi Kampung Adat Namata dilakukan secara resmi melalui ritual adat. Setelah Ritual Haro Nadea dilakukan maka langkah selanjutnya yang dibuat oleh robo Aba adalah memindahkan Rumah adatnya yang bernama Rahi Hawu. Rumah adat Robo Aba yang diberi nama Rahi hawu sampai saat ini dipercayai sebagai rumah pertama yang didirikan oleh Robo Aba Di Seba.

Setelah memindahkan rumahnya dari hanga rae robo ke Namata maka Robo aba mulai membangun perkampungan megalitik untuk keperluan Ritual adat, maka diambilah batu-batu megalitik yang sekarang. Sebelum adanya Nada di Namata ,pada zaman sebelum Robo Aba sudah ada Nada di Merabbu,yang saat ini terletak di desa dainao Kecamatn Sabu Liae serta Nada di Kolo teriwu yang terletak di desa teriwu , Kecamatan Sabu Barat. Oleh karena itu maka terjadilah pemindahan nada dari teriwu ke Namata yang ditandai dengan pemindahan batu-batu keramat yang diambil mulai dari merabu dan tertiwu. Akan tetapi tidak semua batu bisa dipindahkan hingga sampai ke Namata sehingga ada batu yang tertinggal di merabbu, teriwu, wowadu Dai ie atau batu gempa Bumi yang tertinggal di kampung yang bernama Dai Ie ( desa titinalede), wagga mengaru serta hanga Raerobo

Berikut bebrapa batu keramat yang berada di kampung Adat yaitu:

Share It.....