Anton Charliyan : Prihatin atas Penganiayaan Bung Ade Armando dan korban Penyerangan 6 anggota Polri

Sebuah teknik kuno yang memang sangat efektif yang masih sering dilakukan oleh para Penyusup untuk menciptakan situasi kerusuhan di Berbagai Negara. Jadi apabila ada yang meninggal dunia dalam sebuah aksi Demo, hal tersebut memang sengaja di setting untuk Mencari mati, bahkan bila perlu dieksekusi oleh kelompoknya sendiri yg menyamar sebagai Petugas yang tidak dikenal, sehingga dengan demikian akan sangat mudah untuk menyerang, menyalahkan, menyudutkan dan menjatuhkan pemerintah.
Kenapa hal ini kita sampaikan kepada publik walaupun kami yakin Masyarakatpun banyak sekali yg sudah faham akan hal ini, hanya sekedar untuk mengingatkan kembali dan mewaspadai cara busuk & licik mereka, jangan sampai salah satu kerabat keluarga kita ikut-ikutan, malah nantinya yang jadi Korban “Martir” ketika ikut aksi demo. Serta langsung ikut2an menyalahkan Pemerintah dg serta merta. Padahal para Ambisius dan Politikus busuk, memang sengaja menjadikan para Pendemo sbg “Wadal” untuk bisa mencapai & menduduki kursi Kekuasaannya dg menghalalkan segala cara.
Namun sayangnya giliran para Petugas yg jadi Korban, bahkan banyak yg sampai meninggal dunia.., siapa yg mau peduli dan menyuarakan Penderitaan mereka, padahal para petugas juga sama sbg seorang manusia, yg punya abak istri dan kekuarga , yg saat itu hanya menjalankan Tugas saja, yg sama2 duduk sbg korban Kekerasan….
Namun tidak pernah kita saksikan Komnas HAM turun menyuarakan Petugas sbg Korban HAM, sekalipun petugas sampai meninggal dunia, lain hal nya jika para Demonstran yg jadi korban, Suaranya pasti sampai ke ujung Dunia. Lalu jika demikian untuk Siapakah HAM tsb sesungguhnya, apakah jika para petugas sbg Korban tidak dianggap lagi sbg Manusia.dan dihapus HAM nya jarena berstatus sbg Petugas Negara. karena mungkin rumusan HAM yg dianggap manusia hanya para Pengunjuk rasa.tidak termasuk Petugas Negara.
Maka dari itu dg Kejadian di Senayan , entah yg ke berapa ribu kali petugas menjadi korban, kiranya bisa di jadikan moment yg tepat utk membuat Regulasi Tindakan keras dan Tegas thd siapapun yg menyerang Petugas Negara , baik TNI,POLRI Satpol PP dll sbg perlindungan dan HAM bagi Petugas Negara di lapangan, Berlakukan hukum yg sekeras2nya seperti yg sudah dilakukan oleh Negara maju seperti Eropa dan Amerika, jika perlu hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati bila mengakibatkan para perugas sbg abdi Negara Gugur meninggal Dunia akibat ulah perbuatan mereka. sehingga dg demikian masyarakatpun akan berpikir seribu kali utk menyerang para abdi negara yg sdng bertugas, jangan sampai menunggu para abdi negara jadi korban berikutnya lagi apalagi menunggu sampai ada yg gugur meninggal dunia. Karena kami yakin Tactik Martir ini akan selalu di jadikan tactik Terpaporit dlm setiap kesempatan. Bila HAM para petugas tidak terlindungi dg Pasti secara Hukum, akan banyak sekali abdi Negara menjadi korban aksi Balas dendam mereka tanpa ada hukuman yg keras dan tegas.
Sekali lagi saya sbg Pribadi dan rekan2 yg masih cinta NKRI, Turut Prihatin yang sedalam2 nya atas terjadinya Penyerangan thd Saudara seperjuangan kami Bung Ade Armando dan Para Abdi Negara terbaik yg luka2 pada saat menjalankan tugas dilapangan. Serta kami mohon pemerintah jngn hanya menghukum para penyerangnya tapi harus nampu mengusut Tuntas para acktor intelektual yg ada dibalik semua ini sampai keakar2nya, 1000% pasti ada Dalang dibalik aksi yg sangat terencana ini, yg sengaja menjual Nama Campus & Mahasiswa sbg Covernya, karena jika dibiarkan berpotensi utk terus merongrong dan membuat gaduh, dan kami yakin tidak akan berhenti sampai disini saja , akan terus berjilid2, sampai pemerintah jatuh. Disamping itu rasa salut kami sampaikan , Apresuasi yg setinggi2nya angkat 2 jari Jempol, kpd Semua petugas dilapangan baik TNI maupun POLRI dpp Kapolda Metro dan Pangdam jaya, atas kedisiplinanya dan sikap Kesabaranya yg tidak Terpancing Emosi oleh tactik busuk mereka. Demikian Anton yg juga mantan Kapolda Jabar & Sulsel mengakhiri Pembicaraanya melalui pesan WhatsApp kpd tim redaksi kami.

Ndra

 

Share It.....