WBN │Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI Ende) bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Flores) menggelar aksi kritis kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo, (22/11/2021).
Disaksikan tim media ini, (22/11/2021) di Kota Mbay Pulau Flores, dalam nada orasi dengan tegas PMKRI menyatakan mendukung terobosan Nawacita untuk Pembangunan Waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo, namun berdasarkan kajian mendalam yang dilakukan PMKRi atas aspirasi masyarakat, PMKRI menyatakan mendukung dengan cara tidak memaksakan pemakaian tanah di Lowose yang merupakan situs dan ritus adat budaya masyarakat setempat.
Tidak hanya menegaskan menolak pembangunan di Lowose, dalam aksi ini, PMKRI bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Flores) memberikan solusi lokasi waduk sangat didukung dipindahkan ke Malawaka dan Malapebhu.
PMKRI juga mengecam para pihak terkait yang melakukan pengadaan tanah waduk, sebab proses dan prosedur pengadaan tanah melangkahi begitu banyak tata cara kearifan budaya lokal. PMKRI juga mengungkapan diduga kuat ada praktek-praktek mafia tanah dalam proses pengadaan lahan Waduk Lambo. Tidak perna dilakukan proses serah terima lahan namun sudah memasuki fase penetapan ganti rugi tanah.
Breaking News WBN, Aksi PMKRI bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (Flores) di Kota Mbay, Flores, (22/11)
WBN│Tim │Wil│Editor-Aurel