Terkait Kekerasan seksual terhadap perempuan dan Anak, SMSI Sabu Raijua Temui Kapolres 

WBN- Sabu Raijua, NTT – Maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Sabu Raijua membuat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sabu Raijua Geram.

Pasalnya tindakan kekerasan seksual merupakan kejahatan yang merusak masa depan anak-anak. Oleh karena itu, Media menjadi ujung tombak mengekspos kasus-kasus tersebut ke publik.



Hal tersebut bukan tanpa alasan, akan tetapi sesuai dengan pengamatan SMSI Kabupaten Sabu Raijua dilapangan bahwa para pelaku kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan merasa bahwa selama ini para korban jarang membawa kasus -kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan ke rana hukum karena kurang terekspos ke media sosial.

Demikian dikatakan oleh Sekertaris SMSI Kabupaten Sabu Raijua, Jefrison Hariyanto Fernando saat pertemuan dengan Kapolres Sabu Raijua, AKBP Paulus Natonis di ruang kerja Kapolres pada Rabu, (26/07/2023).

” Temuan kami dilapangan bahwa Tingginya kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di daerah ini sala satunya karena kita kurang mengekspos kasus-kasus tersebut selama ini sehingga para pelaku mengggap kasus-kasus kekerasan seksual jarang dilaporkan ke APH” kata pegiat Literasi Budaya itu

Lebih lanjut Pria yang akrab disapa Nando itu mengajak Polres Sabu Raijua untuk sama-sama bersinergi dengan SMSI dalam mencegah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
LANJUT KEHALAMAN BERIKUTNYA DI BAWAH INI…

Share It.....