Pesta Pendidikan Do Hawu Ajang Membangun Sabu Raijua Segala Segi

Oleh : Panitia PPDH 2021

Pesta pendidikan Do Hawu Tahun 2021 telah usai. Kegiatan yang dipelopori oleh para pegiat literasi dan Pengajar muda Indonesia mengajar itu dilaksanakan sejak tanggal 15 – 27 November 2021. Kegitan tersebut di Buka oleh Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanis Uly Kale pada tanggal 15 November 2021 bertempat di SMA Swasta PGRI Winirai Sabu Raijua dan ditutup oleh Wakil Bupati pada tanggal 27 November 2021 di Aula Budaya Napae.

Kegiatan pesta pendidikan Do Hawu Tahun 2021 yang tentu sekaligus merayakan hari ulang Tahun Kabupaten Sabu Raijua yang 13 itu terdiri dari dua macam kegiatan yaitu Kegiatan Pameran kampus dan kegiatan Sarai menginspirasi. Kagiatan yang luar biasa ini, mampu merekrut ratusan Relawan dari berbagai daerah.

Ada yang menjadi relawan Dokumentasi, Relawan Panitia , Relawan inspirator serta Relawan Pendamping pameran kampus. Kesediaan puluhan orang menjadi relawan dokumentasi pada Kegiatan Pesta Pendidikan Do Hawu tentu berdampak positif bagai dunia pendidikan dan dunia pariwisata Sabu Raijua. Mereka datang ke Sabu Raijua dengan suka rela untuk mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan baik kegiatan pameran kampus maupun kegiatan Sarai Menginspirasi.

Tidak putus sampai disitu, Panitia juga membuat suatu kegiatan yaitu tour wisata dengan tujuan para fotografer profesional yang telah dengan sukarela datang ke Sabu Raijua bisa melihat dan mendukumentasikan beberapa destinasi wisata di Daerah ini. Ini tentu hal yang luar biasa dan kita perlu banggga pada mereka yang datang ke Sabu Raijua tanpa dibayar alias gratis. Sala satu contoh adalah mereka menanggung biaya transportasi dari daerah asal hingga tiba di pulau para Dewa.

Kegiatan PPDH Tahun 2021 memang berbeda dengan kegiatan-kegiatan yang selama ini kita lihat di Sabu Raijau. Tentu ini tidak terlepas dari inovasi dan kreativitas dari seluruh generasi muda yang tergabung dalam kepanitiaan PPDH. Bagimana tidak ? Para pelopor kegiatan ini membuat terobosan baru bahwa menjadi panitia tidak hanya orang yang ada di Sabu Raijua , tapi para relawan dari luar Sabu Raijua juga bisa menjadi panitia. Secara ekonomi tentu terobosan yang dilakukan oleh panitia lokal sangat berdampak positif karena semua orang yang datang ke Daerah ini tentu akan mengeluarkan uang selama ia di Sabu Raijua.

Oleh karena itu , selama relawan ada di Sabu Raijua maka terjadi peningkatan daya beli bagi beberapa usah kecil, contohnya warung makan, kios dll. Selain beberapa jenis relawan yang sudah disebutkan diatas, panitia juga merekrut relawan inspirator dalam kegiatan Sarai menginspirasi. Relawan inspirator ini direkrut dari beragam profesi untuk memotivasi dan menginspirasi ratusan siswa di 4 SD Di Sabu Raijua.

Kegiatan Sarai menginspirasi yang merekrut balasan orang relawan inspirator dari beragam profesi, tentu membuka mata kita bahwa membangun dunia pendidikan bukan saja tugas para tenaga pendidik tapi tugas seluruh elemen yang ada di sauatu daerah. Bicara pendidikan tidak sekedar bicara tentang membaca, menulis serta memiliki ijasah, akan tetapi memotivasi dan menginspirasi adalah sala satu langkah strategis dalam menata masa depan generasi muda.

Yang terakhir adalah perekrutan relawan pendamping pameran kampus. Relawan pendamping pameran kampus punya tugas untuk mendampingi siswa yang akan lanjut ke perguruan Tinggi. Saat ini ada 92 orang relawan pendamping pameran kampus yang telah direkrut oleh Panitia Pesta Pendidikan Do Hawu, mereka berasal dari berbagai daerah dengan jenjang pendidikan dan profesi yang berbeda-beda, ada yang mahasiswa S1, S2 dan S3, ada yang berprofesi sebagai dosen, para aktivis serta para peneliti.

Para relawan pendamping ini punya tugas dan tanggungjawab sampai pada bulan agustus Tahun 2022 untuk mendampingi adik-adik siswa SMA yang akan melanjutkan studi ke beberapa Perguruan tinggi di Indonesia. Pendampingan yang dimaksud akan dilakukan secara online maupun offline . Pada awal bergerak, terjadi polemik soal kegiatan pameran kampus, ada pihak yang menolak dan ada pihak yang mendukung, Mereka menolak dengan alasan Panitia Pesta Pendidikan Do Hawu harus ada rekomendasi dari Kampus.

Bagi panitia itu hal biasa, mungkin saja mereka perlu belajar untuk membedakan mensosialisasikan dan mempromosikan kampus .. Mensosialisasikan dalam konteks keterbukaan informasi publik tentu bisa dilakukan oleh siapa saja,kapan saja dan dimana saja. Mensosialisasikan justru sangat membantu siswa memahami tentang dunia perguruan tinggi, Krn sistem kerja dalam pameran kampus yang di gagas oleh Panitia Pesta Pendidikan Do tidak pernah mengarahkan siswa harus memilih kampus tertentu. Sedangkan mempromosikan tentu punya tujuan komersial yang dapat menguntungkan sala satu kampus yang dipromosikan,sehingga mempromosikan tentu butuh surat rekomendasi dari kampus.

Dari pihak yang mendukung menilai kegiatan pameran kampus sangat bermanfaat bagi masa depan siswa yang selangkah lagi akan lulus dari SMA dan melanjutkan ke Perguruan tinggi. Bagi mereka kegiatan positif seperti pameran kampus dapat memberikan informasi kapada siswa tentang dunia kampus, tentang link -link yang dapat di akses untuk memperoleh beasiswa dan link- link tentang sekolah ikatan dinas.

Sehingga mereka memiliki harapan agar kegiatan Pameran kampus harus menjdi agenda tahunan dari Generasi Muda yang tergabung dalam kepanitiaan Pesta Pendidikan Do Hawu Tahun 2021. Kembali ke subtansi yang sempat di singgung sebelumnya, bahwa membangun dunia pendidikan tidak hanya tugas dan tanggungjawab guru atau tenaga pendidik, akan tetapi menjadi tanggungjawab seluruh elemen.

Oleh sebab itu , Panitia Pesta Pendidikan Do akan melanjutkan suatu giat lanjutan yang direncanakan akan dilakukan pada awal Tahun 2022 yaitu kegiatan training camp. Tujuan dari Training Camp adalah untuk Meningkatkan kualitas SDM dalam bidang pengetahuan dan ketrampilan.Bidang pengetahuan berupa Cara Berfikir dan 6 Literasi Dasar, sedangkan bidang ketrampilan berupa Design, Data ,Aplikasi dan Publik Speaking. Sasaran dari kegiatan tersebut adalah seluruh penggerak pendidikan dan pegiat litarasi serta beberapa perwakilan dari komunikasi yang ada di Sabu Raijua.

Dalam diskusi panjang lebar dari seluruh relawan sampai pada suatu rekomendasi kepada Pemda Sabu Raijua bahwa kedepan Pemda melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga bisa membuat suatu terobosan baru dengan nama Sarai Mengajar. Terobosan ini bertujuan untuk merekrut generasi muda agar datang mengabdi di Sabu Raijua. Pola ini hampir sama dengan program Indonesia mengajar.

Sehingga dengan kegiatan seperti in, banyak elemen yang bisa datang berkolaborasi membangun Sabu Raijua . Diakhir tulisan ini, kami yang tergabung dalam kepanitiaan Pesta Pendidikan Do Hawu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Kegiatan PPDH 2021. Kami tentu masih mengharapkan dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Sabu Raijua terhadap kegiatan selanjutnya yaitua proses pendampingan Pameran kampus dan Kegiatan Training Camp.

Oleh : Panitia PPDH 2021

Share It.....