WBN │ Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada, NTT melalui Sekretaris Dinas Kesehatan setempat, Yos Mawo, S.Sos menjawab konfirmasi redaksi WBN, (28/01/2022) menyampaikan sedikitnya tiga orang (3) dipastikan meninggal dunia kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Rangkuman WBN, dari tiga kasus meninggal dunia akibat Demam Berdarah di wilayah Kabupaten Ngada selama Bulan Januari 2022, diantaranya termasuk seorang anak usia sekitar 10 tahun dari Kelurahan Susu dan seorang Mahasiswi STIPER Bajawa asal Desa Waeia Kecamatan Golewa.

“Tiga orang meninggal dunia. Yang dirawat saat ini sudah tidak ada, atau semuanya sudah sembuh. Saat ini langkah yang kami tempuh adalah PSN dan Fogging serta meningkatkan penyuluhan”, ungkap Sekretaris Dinas Kesehatan setempat, Yos Mawo, S.Sos.

Rangkuman redaksi, PSN adalah sebuah gerakan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan 3M Plus. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah. Plus nya yaitu kegiatan pencegahan DBD lainnya, Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, Menggunakan kelambu saat tidur, Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, Menanam tanaman pengusir nyamuk, Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Sedangkan Fogging adalah penyemprotan insektisida untuk membunuh nyamuk. Cara ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyakit yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, misalnya demam berdarah atau malaria. Meski begitu, fogging ternyata juga berisiko menimbulkan masalah kesehatan.

WBN│Editor-Aurel

Share It.....