Manado, Sulut – Menginjak Tahun 2020 momentum yang tepat dalam merangkaikan Inovasi dan kreativitas oleh Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut. Bahkan, target dalam upaya menunjang Kreatifitas seni dan memajukan,melestarikan budaya lokal sebagai aset Pariwisata Daerah ditahun 2020 yang akan dipersembahkan Disbudda Provinsi Sulut tentunya Selaras Visi dan Misi Pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey S.E dan Wakil Gubernur Sulut Dr.s Steven OE Kandouw.
Hal ini di Ungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut Jenry. M. Sualang .SPd. MAP Sabtu (11/01/2020) ketika dihubungi awak media melalui Selular
Menurut Tonaas Wangko Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut ini, Kebudayaan tidak lepas dari pelestarian bagi generasi antar zaman, sekaligus merupakan daya tarik pariwisata yang berkelanjutan untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke suatu tujuan wisata dengan sifat daya banding kebudayaan (comparative adventage) yang memiliki ciri khas tersendiri.
“Sehingga peningkatan pelestarian situs atau cagar budaya, perlu dilakukan melalui kegiatan-kegiatan permuseuman Ini sangat penting untuk menambah pengetahuan,edukasi dan mengenal koleksi Jaman purba sekaligus peningkatan minat generasi milenial terhadap budaya lokal, local wisdom, dan juga untuk wisata Ritus budaya,” Kadis Kebudayaan Jenry Sualang
Pelestarian Budaya, tambah Sualang, lebih diarahkan kepada upaya menjaga semangat atau jiwa kualitas esensi nilai- nilai fundamental bangsa atau daerah daripada wujud fisik / luar budaya yang lebih terbuka bagi perubahan sesuai selera zaman.
“Pelestarian budaya lebih menitik beratkan peningkatan kesadaran akan pentingnya akar budaya yang dapat dipakai sebagai fondasi agar dapat berdiri kokoh serta tegar didalam menghadapi segala bentuk ancaman kebudayaan sebagai akibat dari kemajuan era globalisasi informasi seperti yang terjadi sekarang ini,” Jelas Sualang.
Oleh karena itu, kata dia, Dinas Kebudayaan Daerah Provinsi Sulut akan menyelenggarakan Festival Seni dan Budaya secara terbuka pada tahun 2020 ini.
Malahan pada Agustus 2020, pihaknya akan ikut serta dalam kegiatan Gita Bahana Nusantara (GBN) tingkat nasional dan akan mempersembahkan prestasi terbaik bagi daerah ini. Dia mengakui bahwa Data Kesenian se-kabupaten dan kota semakin bertambah.
Tidak saja terfokus pada kegiatan seremoni, akan tetapi menurut Sualang, instansinya akan memberikan Penghargaan kepada Maestro Seni Budaya sebanyak 10 Maestro (Kesenian), termasuk apresiasi bagi pelaku sejarah ditingkatkan.
“Tentunya juga sebagai bentuk dukungan Dinas Kebudayaan Daerah Sulut pada karya anak bangsa di daerah, pihaknya akan memberi hibah kepada sanggar – sanggar seni budaya, dengan catatan semuanya merealisasikan program ODSK. Dalam Festival Seni Budaya akan juga digelar Bintang Vocalia, Kolintang, Masamper, Musik Bambu, Kabasaran, Maengket. Kita lakukan beragama kegiatan Seni dan Budaya dalam rangka pelestarian dan menarik turis untuk melihat seni dan budaya yang kita miliki,” terang Jenri Sualang.
Upaya melestarikan budaya merupakan tugas utama yang harus dibenahi, bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga , serta mewarisi budaya lokal dengan sebaik – baiknya agar dapat memperkokoh budaya lokal.
“Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal sekarang ini dengan tanpa meningalkan ciri khas khas dari budaya tersebut. Bahkan, Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta bagaimana cara mengadaptasi budaya lokal di tengah perkembangan zaman,” tutup Sualang.
Penulis : Tevri Ngantung |redpel ndra