In Memoriam Tokoh Laurens Nau, Pekerja Kebaikan Dalam Diam

‘Lorena’, sapaan keseharian sosok pejuang dan tokoh, Laurensius Na’u. Putra dari seorang Guru Perintis Kebun Umum di Foa, Aimere Kabupaten Ngada, NTT, Almarhum Arnoldus Wea.

Jejak Bapak Arnoldus Wea dan Bapak Thadeus Sola adalah sosok Implementer Program Gubernur El Tari dan Bupati Ngada Yan Yos Botha, Program 5 K yakni Kelapa, Kemiri, Kopi, Kakao dan Kapuk.

Untuk melibatkan partisipasi masyarakat, maka anak-anak sekolah SDK Foa yang dimulai dari anak-anak guru diwajibkan menanam pohon Program 5 K dan salah satu yang ditunjuk menjadi Pelopor adalah Lorena, Laurensius Na’u.

Kilas jejak di atas inilah yang bisa direfleksikan untuk mengenal mengapa Lorena cukup dikenal sebagai sosok yang sangat mencintai lingkungan hidup asri dan dari situ dia membangunnya untuk tempat melepas lelah, melepas penat dan taman doa.

Lorena sungguh mengimplementasikan Laudato Si dan dia adalah pengagum Fransiskus Asisi yang sangat mencintai flora dan fauna.

Sosok Lorena selalu tekun bekerja dalam diam. Selalu aktif memberdayakan Petani dengan menanam, beternak dalam filosofi Wesi Peni (beternak), sedangkan untuk para Nelayan melalui motivasi Dholu atau Puka Go Ika (tekun melaut), sembari membangun Taman Do’a sebagai Destinasi Wisata Rohani dan Ekotourism.

Lorena juga melakukan kolaborasi Pentahelix yakni dengan Akademisi melalui dialog serius tetapi santai (sersan) dengan Dr Niko Loy Wea, berkontak langsung dengan Kelompok Tani, Ternak dan Nelayan serta membangun akses dengan Pemerintah, CSO maupun Pers.

Nurani kemanusian Lorena sangat luar biasa, selain berbagai sentuhan personal yang didedikasikan secara penuh bhakti, ketika mendapat amanat menjabat sebagai Ketua Partai Gerindra Kabupaten Ngada, Ambulance Gerindra difungsikan secara sungguh-sungguh melayani orang sakit dan orang yang sudah meninggal tanpa mengkotak-kotakan siapa yang membutuhkannya.

Apalagi Korban Perdagangan Orang dari Negeri Jiran, Lorena selalu melayani kontak dan sigap menyiapkan Ambulance tanpa ditarik biaya, bahkan rela berkorban mengeluarkan biaya dari dompetnya.

Jejak Lorena yang juga aktif di Partai Politik, Gerindra, selalu berproses menyiapkan kader-kader daerah untuk dipersiapkan melayani masyarakat melalui jalur Legislatif dan Eksekutif. Charakter politik yang menjadi ciri khas nya dalam memimpin Partai Politik di tingkat kabupaten, dikenal sangat terbuka atau tidak tertutup kepada siapa pun.

Almarhum Lorena sangat aktif berkomunikasi dengan saya untuk mempersiapkan kader-kader muda yang nantinya bisa didorong mengikuti pentas Pemilu Legislativ dan Pilkada tahun 2024. Sedangkan khusus untuk mendukung realisasi Program Tante Nela Paris yang diusung Paket Pemimpin Ngada AP-RB, secara diam-diam Lorena mengajak kami untuk melihat langsung hasil di Foa yakni Taman Doa plus rekreasi, destinasi wisata, di mana di situ ditanami ratusan jenis tumbuh-tumbuhan, yang diapiti dengan Wesi Peni (peternakan) serta sejumlah elaborasi gerakan kreatif lainnya seperti gerakan mikro usaha kerajinan tangan kaum ibu.

Lorena terus bergerak dalam diam, mendorong destinasi wisata, rohani dan ecotourism. Dia juga merupakan sosok yang mendapatkan Piagam Kalpataru pada eranya oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur.

Kita bisa belajar banyak dari jejak Almarhum Lorena, tanpa kecuali Pemda Ngada untuk meningkatkan progres realisasi Program Tante Nela Paris dan kolaborasi pentahelix.

Selamat Jalan kae Lorena. Bahagia Abadi di Taman Firdaus dan Taman Doa di Foa dilanjutkan Kae Yeni dan Ponakan Guido.

Cita-cita Kae Lorena diantaranya adalah menjadikan Kecamatan Inerie sebagai Destinasi Wisata Budaya dan Kuliner Bahari serta Kemanusiaan.

Lorena juga sebagai voice of the voiceless dalam kiprah hidupnya. Masih begitu banyak kilas dedikasi seorang Laurens Nau, sang pekerja kebaikan dalam diam.

Akan kami lanjutkan brsama ana Aldo dan Generasi Muda Kecamatan Inerie, Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Oleh : Gabriel G. Sola

Video WBN Pers : Jejak Karya Cinta Lingkungan, Tokoh Laurensius Nau, asal Kabupaten Ngada, NTT. Selamat Jalan Bapak Laurensius Nau. Kehilangan mendalam, do’a, duka dalam iman. Turut berduka Keluarga Besar Pers WBN / Warisa Budaya Nusantara.

Share It.....