
Wawancara Exlusif Pangeran Harry Gondo Prawiro

Tokoh Budayawan Kalimantan Timur Pangeran Kutai Ing Martadipura dengan nama lengkap YM. Dr .H.A.P.M. Harryanto Bachroel gelar Pangeran Harry Gondo Perawiro. Beliau sebagai Bangsawan Kutai Kartanegara, pemerhati seni dan budaya Kalimantan Timur, dahulu beliau sebagai Mantan Sekertaris Daerah (Sekda) Kab. Kutai Kartanegara kalimantan Timur, serta mantan Mentri Sekertaris Kedaton Kutai Keranegara Ing Martadipura, Sampai saat ini masih aktif dalam dunia seni dan budaya diantaranya sebagai narasumber sejarah kutai kartanegara dan masih menjalani tarik seni suara dan sudah banyak merilis album ciptaan nya.

Pangeran Harry Gondo Prawiro memiliki satu orang istri bernama Hj. Raden Putrowati S.Sos., M.Kes. Dan dua orang anak bernama H. Raden Harman Sagaf, S.H., M.Kn. Dan Haji. Adji Raden Muchamad Rama Putro Perawiro dan dikaruniai tiga cucu bernama Ratu Tasha Devana Ramadhani Harman, Sultan Harsha Attala Harman dan Ratu Arisha Kamila Harman.

Beliau menegaskan,
“Budaya kepemimpinan karaton harus patut di terapkan untuk menjaga adat istiadat setempat agar tetap lestari demi menunjang dalam segi ekonomi melalui kebudayaan, hasil kerajinan dan kearifan lokal”.

Raja-raja dan para kesultanan saat ini hanya sebagai Warisan Budaya Nusantara dan sumber pariwisata sejarah dan kebudayan diantaranya museum, benda pusaka dan cagar budaya serta makam-makam para Raja-raja dan lainnya, untuk menambah pemasukan anggaran daerah melalui pengujung wisatawan lokal maupun mancanegara.
Hasil Video Wawancara Exlusive:
Untuk saat ini beliau mengatakan Para Raja-raja dan Kesultanan bukan untuk mengambil kekuasan terhadap pemerintah namun bersinergi baik dalam sejarah dan budaya sebagai aset negara untuk parwista, ekonomi dan kearifan lokal, contohnya keraton-keraton agar dirawat dan di lestarikan dengan baik, Pusaka-pusaka peninggalan keraton, kerajinan tenun, keris dan segala kegiatan dalam menunjang ekonomi kearifan lokal dan untuk menambah pemasukan ekonomi daerah dan negara. Sebagai perpanjangan tangan melalui UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan mengkat seni dan budayanya.
Peliput Hendra.