
WBN | INDRAMAYU. Keanekaragaman seni tradisi Nusantara, memang memang selalu menarik untuk dibahas, dengan keanekaragaman jenis dan gaya dari setiap wilayah yang berbeda beda, hal ini didasari dengan legenda serta tradisi lisan yang ditinggalkan leluhur wilayah masing masing secara turun temurun.
Jum’at 18/07/2024. Bertempat disanggar Sapujogan Desa Kliwed Kecamatan Kertasemaya Kabupate Indramayu, Salah seorang penggiat Seni tradisi Berokan menitipkan salah satu Berokan sepuh (Tua) ke sanggar Sapujogan, sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi generasi penerus dan pelestari Seni tradisi agar tidak hilang dan tetap terjaga.
Berokan sendiri adalah sosok mitologi yang berkaitan dengan Kesenian tradisional, Asal Usul Berokan sendiri masih beraneka ragam berdasarkan keyakinan serta informasi yang didapat dari para pendahulu di wilayahnya masing masing. Namun secara keseluruhan Seni Berokan sangat diyakini merupakan sarana yang dilakukan oleh para pendahulu yang digunakan sebagai media syiar agama, khususnya Islam ditanah Jawa.
Warna atau masyarakat luas lebih mengenalnya dengan sebutan Wa A’ong, (39) Pemilik Sanggar Wa A’ong Group, dari Desa karang Asem, Blok Tanggul Rt. 05/02 Kecamatan Trisi Kabupaten Indramayu, sengaja menitipkan Berokan sepuh Salah satu Peninggalan Mang O’ong (Alm) dari Desa Pulutan Kecamatan Kedokan Gabus Kabupaten Indramayu, di Sanggar Sapujogan,
“Sengaja saya titipkan Salah satu Berokan Sepuh ke Sanggar Sapujogan ini karena di sini banyak sekali anak anak kecil, TK, SD, SMP yang berlatih kesenian, mudah mudahan Berokan yang tidak seberapa ini ada manfaatnya untuk pengenalan serta berlatih senjak Dini” Ungkap Wa A’ong.
Bang Ay Selaku Ketua Sanggar Sapujogan, Mengucapkan terimakasih serta apresiasi yang luar biasa kepada Wa A’ong, yang ikut peduli terhadap kegiatan kegiatan pelestarian walaupun dengan semampunya.
“Semoga saja dengan silaturahmi yang baik, saling menjaga dan tidak merugikan satu sama lain, terlepas dari segala macam kepentingan, karena berbicara Seni tradisi, hal ini merupakan tanggung jawab bersama, termasuk bagaimana Dinas dinas terkait yang menaungi Kesenian dan Kebudayaan, agar lebih peka melihat penggiat penggiat seni yang sampai saat ini terkesan berjalan masing masing” Ungkapnya.
(Bang Ay)