
Selain bergerak di Bidang sosial, Menurutnya, Yayasan GPS juga bergerak di Bidang Literasi dengan membuka rumah inspirasi di Pulau Raijua dan pulau Sabu serta terlibat aktif berkolaborasi dengan beberapa Komunitas, NGO atau LSM untuk membantu masyarakat Sabu Raijua lewat bidang pendidikan.
“Di rumah inspirasi ada banyak kegiatan , misalnya kursus bahasa Inggris secara gratis, lewat bidang pendidikan kita juga buat kelas inspirasi Kapada para siswa di sekolah ” ujarnya
Di Bidang kebudayaan, kata penulis Buku Mitologi dan Budaya Sabu Raijua itu, yayasan GPS telah berkontribusi menjaga dan melestarikan budaya Sabu Raijua lewat kerja -kerja kolaborasi dalam hal pendokumentasian budaya baik lewat tulisan , video dokumenter, penulisan buku serta menyelenggarakan event rutin seperti pameran cerita rakyat di sekolah yang ada di Sabu Raijua serta memiliki sanggar binaan .
“Di bidang kebudayaan, kita punya sanggar binaan, bulan lalu kita serahkan bantuan berupa tambur , gong,giring-giring serta terlibat aktif dalam pendokumentasian budaya Sabu Raijua, baik melalui tulisan, video dan audio visual serta tiap tahun kita selenggarakan pameran cerita rakyat di beberapa sekolah” tuturnya
Ia menyampaikan terima kasih kepada Klasis Sabu Timur yang telah berkolaborasi dengan Yayasan GPS dalam kegiatan sosial.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota yayasan dan donatur yang telah berkontribusi mensukseskan kegiatan sosial, pendidikan dan kebudayaan yang salama ini Yayasan selenggarakan.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada pak pendeta Jhon sebagai ketua KMK Sabu Timur dan ibu pendeta sarlin sebagai ketua majelis Jemaat bodae Timur yang telah hadir mensukseskan kegiatan kita hari ini” pungkasnya
Sementara, Ketua Klasis Sabu Timur, Pdt Jhon Moses Hendrik Wadu Neru, mengapresiasi kegiatan yayasan GPS yang telah menerapkan nilai-nilai luhur tentang keadilan dan kemanusiaan, solidaritas serta kepedulian terhadap sesama sebagai wujud konektivitas pelayanan seperti namanya GPS yang selalu terkoneksi dengan semua aspek.
” Dari bentuk-bentuk yang sederhana seperti yang di lakukan GPS , ada nilai yang mau dibagikan yaitu nilai solidaritas dan kepedulian, keadilan dan kemanusiaan sehingga ini menjadi wujud konektivitas pelayanan sama seperti nama GPS yang selalu terkoneksi “ujarnya
Dirinya berharap kepada para yatim piatu dan orang tua wali agar jangan melihat dari banyak sedikitnya barang yang diterima tapi ada nilai luhur yang tidak bisa dibeli dengan apapun dalam kegiatan sosial seperti itu.
Diakhir sambutannya,ketua Klasis menyampaikan terima kasih kepada Yayasan GPS atas kerja-kerja kolaborasinya dengan Gereja GMIT baik di bidang sosial, pendidikan dan kebudayaan.
Sukses selalu Ama,terus jadi berkat😇😇🙏🙏