WBN, Banyumas – Guna meningkatkan peran seluruh komponen masyarakat dalam mencegah konflik sosial, Korem 071/Wijayakusuma menggelar Binkom AGHT (Pembinaan Komunikasi Ancaman, Gangguan, Hambatan, Tantangan), Kamis (8/10/2020) di Gedung Pertemuan A. Yani Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.
Binkom AGHT dan Pembekalan Kontra Radikal dengan pemateri dari Tim Sintelad dipimpin Kolonel Inf Lukmansyah, M.Tr (Han) Pamen Ahli Bidang Ekonomi Pusintelad dan Kolonel Kav Khusnul Khuluq, S.I.P., M.A.P dari Sesdisbintalad ini diikuti perwakilan elemen masyarakat jajaran Korem 071/Wijayakusuma.
Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P., dalam sambutannya yang disampaikan Kasi Renrem 071/Wijayakusuma Letkol Inf Sasono Hariyadi, menyampaikan diketahui bersama bahwa bangsa Indonesia pada akhir-akhir ini sedang dihadapkan berbagai ujian dan tantangan baik itu yang berhubungan dengan pandemi Covid-19 maupun persoalan lainnya yang berpotensi munculnya konflik sosial ditengah masyarakat. Konflik sosial tersebut, tentunya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat. Konflik sosial dipicu adanya perbedaan baik perbedaan kepentingan, kebudayaan maupun perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat yang mengakibatkan goyahnya norma dan nilai-nilai sosial.
“Menilik hal tersebut, dengan kegiatan ini diharapkan segenap komponen masyarakat dapat mencegah ancaman konflik sosial tersebut”, harap Danrem.
“Kegiatan ini sebagai wahana untuk menjalin silaturahmi dan komunikasi yang semakin erat guna bersama-sama, bahu membahu memperkuat dan memperkokoh persatuan kesatuan bangsa”, ujarnya.
“Mari kita bulatkan tekad untuk bersatu, bersama seluruh komponen masyarakat, pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mencegah konflik sosial ditengah masyarakat, agar bangsa kita aman dan terhindar dari perpecahan”, ajak Danrem.
Danrem juga menghimbau kepada segenap peserta agar melakukan upaya-upaya seoptimal mungkin untuk memberikan kesadaran masyarakat dilingkungannya agar tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu, Katim Binkom AGHT Pusintelad Kolonel Inf Lukmansyah, M.Tr (Han) mengatakan Negara Indonesia merupakan suatu bangsa yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras dan budaya dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa.
Pada satu sisi merupakan suatu kekayaan bangsa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat. Namun pada sisi yang lain kondisi ini dapat memberikan dampak buruk bagi kehidupan nasional apabila terdapat ketimpangan pembangunan, kesenjangan sosial dan ekonomi serta tidak terkendalinya kehidupan dinamika di negeri ini.
Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai sekarang, keberlangsungan pembangunan nasional tidak pernah bebas dari ancaman keamanan. “Dengan terdapatnya berbagai gejolak yang membahayakan keamanan nasional mulai dari pemberontakan, terorisme, separatisme, kerusuhan dan hingga terjadinya konflik sosial, menjadi pengalaman buruk, sehingga mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan nasional,” ungkapnya.
Apabila terdapat hal-hal yang mengarah pada situasi konflik, Kolonel Lukmansyah meminta masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak yang berwenang guna mencegah terjadinya konflik tersebut agar tidak menyebar ke masyarakat lainnya.
“Mari kita simak bersama kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga informasi dan pengetahuan ini dapat dipahami dan dipedomani dalam kita berkehidupan berbangsa dan bernegara. Kemudian, apa yang telah diterima ini untuk ditularkan kemasyarakat lain guna untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan diantara kita”, pintanya.
NN | redpel ndra