WBN, MALUKU – Pandemi corona berimbas berat ke pekerja yang pendapatannya bergantung dari kerja hariannya. Seperti para pengemudi taksi. selasa (20/10)
Beberapa sopir pengendara mobil pangkalan/taxi, sala satunya la batu alias (Albar) menyatakan sejak pandemi ini, mereka yang sehari harinya menyetir, tidak mendapatkan uang pemasukan. Secara umum penurunan jumlah penumpang taksi terjadi di pangkalan, pemesanan melalui daring maupun konvensional, turun drastis.
“Satu orang pengemudi biasa mendapatkan sekitar 7-5 orang tamu dalam sehari. Sekarang, hanya tinggal 2-4 bahkan tidak sama sekali orang yang pebergian antar kota, kecamatan dan perkampungan yang mengunakan jasa mobil pangkalan taxi. Terkadang juga ada yang bermalam di pangkalan brmingu- minggu. Hal ini disebabkan karena orang yang melakukan perjalanan harus mengurus surat -surat terkait identitas dan pemeriksaan raped.
Penumpang taksi antar kota kecamatan dan perkampungan sangat sepih menurut la batu (albat) bahkan lebih sepi lagi. Pengemudi bisa menunggu selama 2-3 hari di pangkalan sebelum mendapatkan giliran. Hal itu sangat berdampak pada penghasilan pengemudi yang turun cukup drastis.
“Namun tentu saja usaha maksimal dan pengalaman dari teman-teman pengemudi terus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,” katanya.
Terkait kondisi tersebut, ada beberapa mobil suda di tarik dari dailer. Menurut dia, mobil yang suda di tarik itu di sebabkan tunggakan penyetoran berbulan- bulan.
Reporter Rusli Wali | redpel ndra