WBN │NTT – Inilah salah satu dampak dari lambannya pengentasan dan percepatan pemenuhan infrastruktur jalan menuju ke wilayah terisolir Lopijo di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Anak-anak Sekolah di wilayah itu dan para Guru harus menyeberang kali dan mereka harus menunggu hingga dua jam banjir surut demi dapat meneruskan perjalanan untuk bisa mengikuti ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer.
Mereka harus bertarung dengan resiko keselamatan nyawa yang bisa saja terjadi ketika mereka harus melewati satu-satunya di tempat itu yakni menyeberang kali tanpa tanpa sarana jembatan yang lebih menjamin keselamatan pengguna lalu lintas jalan.
Semoga kondisi buruk seperti ini menjadi perhatian semua pihak penting guna mengentaskan pemenuhan infrastruktur jalan di berbagai wilayah pelosok dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur, termasuk ke wilayah Teni Lopijo Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Video Amatir (14/11/2021) Pelajar dan Guru melewati banjir untuk ikut ANBK :
WBN│Editor-Aurel