WBN l NTT – Festival Tenun Ikat yang di selenggarakan saat ini di Kecamatan Hawu Mehara akan menjadi kegiatan tahunan yang dilakukan secara bergilir dari satu desa ke desa yang lainnya. Demikian dikatakan oleh Wakil Bupati Sabu Raijua , Yohanis Uly Kale pada acara pembukaan Festival Tenun ikat, Senin (22/11/2021) dihalaman Kantor Desa Lobohede, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur.
“Festival Tenun Ikat yang kita selenggarakan saat ini akan menjadi kegiatan tahunan yang akan dilakukan secara bergilir dari satu desa ke desa yang lainnya,” ujar Mahoro sapaan Akrab Wakil Bupati, disambut tepuk tangan yang meriah dari seluruh tamu undangan yang hadir.
Sebagai salah satu penggagas Kegiatan tersebut ia menjelaskan bahwa Festival Tenun ikat dilaksanakan dengan tujuan untuk pelestarian budaya , pengembangan tenun ikat, pemajuan objek pokok kebudayaan serta Peningkatan ekonomi para penenun serta masyarakat sekitar.
“Tujuan kita menyelenggarakan kegiatan ini adalah untuk pelestarian budaya , pengembangan tenun ikat, pemajuan objek pokok kebudayaan serta Peningkatan ekonomi para penenun serta masyarakat sekitar,” jelasnya.
Wakil Bupati juga mengajak seluruh pengunjung agar ketika berkunjung ke stan-stan yang ada di lokasi festival bisa membeli oleh-oleh untuk keluarga yang dirumah sebagai bentuk dukungan dan motivasi bagi para penenun atau masyarakat yang berjualan .
“Saya mengajak kita semua agar ketika berkunjung ke stan-stan yang ada, bisa membeli oleh-oleh untuk keluarga dirumah sebagai bentuk dukungan dan motivasi bagi para penenun atau masyarakat yang berjualan ditempat ini,” ajak Politisi PKB.
Dirinya juga menghimbau kepada seluruh pengunjung agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban serta mematuhi protokoler kesehatan selama kegiatan berlangsung.
“Saya menghimbau kepada kita semua agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban serta mematuhi protokoler kesehatan selama kegiatan ini berlangsung,” imbau Wakil Bupati.
Sementara, Ruben Kale Dipa sebagai sala seorang tokoh masyarakat Kepada WBN mengatakan bahwa Ia berharap Festival Tenun Ikat bisa menjadi agenda rutin dari Pemerintah Daerah, serta dilaksanakan tidak hanya di kecamatan Hawu Mehara tapi disemua Kecamtan bahkan tingkat Kabupaten.
“Saya berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin dari Pemerintah Daerah dan dilaksanakan tidak hanya di Kecamatan Hawu Mehara tapi disemua Kecamatan bahkan di tingkat Kabupaten,”ujar mantan Ketua DPRD Sabu Raijua.
Lebih lanjut menurut pria yang biasa disapa Mabebu itu, Festival tenun ikat menjadi sala satu event yang dapat memotivasi dan menginspirasi para penenun agar terus kembangkan telenta yang ada sehingga terjadi peningkatan pendapatan bagi para penenun yang ada di Sabu Raijua.
“Festival tenun ikat menjadi sala satu event yang dapat memotivasi dan menginspirasi para penenun agar terus kembangkan telenta yang ada sehingga terjadi peningkatan pendapatan bagi para penenun,” pungkas Ketua DPC Perindo Sabu Raijua.
Terpisah, Gitta Indreswari, salah seorang pengunjung kepada wartawan media WBN mengatakan bahwa dirinya merasa senang bisa diundang untuk mengikuti kegiatan Festival Tenun ikat sehingga bisa menyaksikan proses menenun, melihat berbagai macam jenis tenun serta menyaksikan langsung parade tenun terpanjang milik Ibrahim Bire Logo yang selama ini ia hanya menyaksikan lewat video yang beredar di media sosial.
“Saya merasa senang bisa diundang untuk mengikuti kegiatan Festival Tenun ikat sehingga bisa menyaksikan proses menenun, melihat berbagai macam jenis tenun serta menyaksikan langsung parade tenun terpanjang milik bapak Ibrahim Bire Logo yang selama ini saya hanya menyaksikan lewat video yang beredar di media sosial,”ungkap Relawan Pesta Pendidikan Do Hawu.
Untuk diketahui bahwa Festival Tenun Ikat dibuka langsung oleh oleh Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke.
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD , Paulus Rabe Tuka, Danramil Sabu Raijua, Mayor infantri Suleman abdul Sakir, Danposal Sabu Raijua, Para pimpinan OPD, Pimpinan Bank NTT, Pimpinan BRI , Para Relawan Pesta Pendidikan Do Hawu, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, para penenun dan masyarakat sekitar. Rept l JHF l