
WBN | JEMBER -Bencana alam tanah ambles di Dusun Poreng Desa Jambesari Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember Jawa Timur yang terjadi Sabtu 22 Januari 2022 menyebabkan 13 rumah rusak berat hingga ringan.
Dikatakan salah satu korban tanah ambles Haji Sunami, kejadian tersebut terulang setelah 4 tahun lalu ambles dengan kondisi tidak separah saat ini. Amblesnya tanah di RT 04 RW 04 Dusun Poreng ada 56 jika yang harus mengungsi.
“Karena sudah tidak memberikan rasa aman tentu warga saat ini sudah mengungsi. Mereka berbeda di beberapa tempat”, kata Sunami, Selasa (15/02/2022).
Warga terdampak selain menyelamatkan ternak, juga bagian bangunan dari tempat tinggalnya yang masih bisa digunakan diselamatkan lagi oleh pemiliknya salah satunya keramik atau bagian kayu.
“Orang-orang disini selain menyelamatkan bagian isi rumahnya juga lantai yang masih belum pecah dan bagian dari bangunan rumahnya”, tutur Sunami yang ditemani mantan Kepala Desa setempat.
Terkait kondisi masyarakat saat ini kata Sunami masih membutuhkan logistik dan terpal, dimana terpal tersebut untuk menutupi barang-barangnya yang ada di luar rumah dan juga untuk kandang ternak.
“Kami sangat butuh bantuan sembako dan juga terpal mengingat kondisi ditempat ini kerap hujan turun, walaupun tidak memungkiri sangat membutuhkan logistik makanan pokok”, ucap Sunami.
Kondisi rumah ambles yang berada di dusun perbukitan sekitar 600 mpdl, kondisi jalan sempit dan rusak sehingga tak terlalu banyak terekspos ke luar ditambah jaringan seluler dan internet mines.
“Musibah kami ini tidak terlalu banyak orang tau, ya karena kami di dusun yang terpencil dan fasilitas penunjang seluler dan internet masih mines”, keluhannya.
Sementara itu Pak Slemet juga warga Dusun Poreng Bawah menyampaikan, adanya bencana tanah ambles perlu perhatian serius pemerintah jika di tempat tersebut ambles disertai longsor akan mengancam rumah-rumah di bawahnya.
“Kalau tanah ambles itu sampai longsor ya tentu rumah kami yang dibawanya terancam”, terang Slemat.
Untuk saat ini kami belum tau mereka akan direlokasi kemana jika mereka tidak diberikan jalan luar dari permasalahan itu tentu akan mengancam keselamatan jiwa.
“Mudah-mudahan mereka yang punya jabatan dan kewajiban merelokasi warga segera di berikan solusi. Kalau mereka nekat menempati tanahnya yang tidak aman akan terancam keselamatannya”, pungkasnya.
Sampai berita ini di tayangkan, kondisi hujan terus warga sangat membutuhkan terpal, untuk menyelamatkan barang-barang dan ternak.
(Efendi | ndra)