Sinode GMIT Minta Kapolda NTT Tambah Penyidik PPA Di Polres Sabu Raijua 

WBN – Sabu Raijua, NTT – Tingginya kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur menjadi perhatian serius dari Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT)

Pada pertemuan dengan Kapolda NTT, Irjen Pol. Johny Asadoma ketika mengunjungi Majelis Sinode (MS) GMIT. Kamis, (17/11/2022) lalu, di ruang kerja Ketua MS GMIT. Pimpinan MS GMIT menyampaikan usulan kepada Kapolda NTT agar menambah anggota Polwan untuk penguatan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) di Polres Sabu Raijua, Karena saat ini kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Sabu Raijua cukup tingggi sedangkan Polres Sabu Raijua hanya memiliki satu orang penyidik PPA . Demikian dikatakan oleh Ketua unit bencana alam dan kemanusiaan sinode GMIT, Pendeta Paoina Bara Pa kepada WBN, Minggu 20 November 2022

” Kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Sabu Raijua cukup tinggi , sementara penyidik PPA cuman 1 (satu) orang, sehingga Kami di minta oleh ibu ketua sinode untuk beri usulan sala satu yang saya usul kepada Kapolda untuk tambah personil penyidik PPA ke polres Sabu Raijua ” ungkap pendeta Ina Bara Pa

Tokoh perempuan GMIT ini menghimbau kepada seluruh masyarakat NTT , terlebih kusus masyarakat Sabu Raijua agar berhadapan dengan predator kekerasan seksual yang sedang mengintai anak-anak oleh orang dekat, masyarakat jangan diam dan segera laporkan kasus kepada yang berwajib

Dengan cara itulah, menurut pendeta ina, kita menolong korban mendapatkan hak perlindungan dan pendampingan.

“Jangan malu melapor kasus. Singkirkan rasa malu dan tak beralasan demi masa depan anak anak kita” imbaunya secara tegas

Darurat kekerasan seksual harus diperangi sehingga dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung keluarga yang berani melapor sehingga aparat dapat bekerja dengan maksimal untuk proses kasus kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak

” Beri dukungan bagi korban dan keluarga atas keberanian melapor kasus kepada aparat. Mari jangan diam, mari kita bersama melakukan upaya pencegahan dari lembaga agama , lembaga adat, OKP ,Pendidikan , perwakilan rakyat untuk memastikan keadilan bagi anak dan perempuan karena darurat Kekerasan Seksual mesti diperangi.” Tegasnya

Ia juga berharap agar Media ,baik media online maupun media cetak untuk mengawal kasus-kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak yang terjadi di Kabupaten Sabu Raijua .(WBN Tim)

Share It.....