
WBN │ Bupati Kepala Daerah Kabupaten Ngada, NTT, Andreas Paru bersama Wakil Bupati, Raymundus Bena menggelar kegiatan coffee morning dalam rangka membangun kemitraan Pemerintah Kabupaten Ngada dengan para tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh wanita, pelaku media massa, pelaku pariwisata, dan sejumlah stake holder lainnya, bertempat di Aula Rumah Jabatan Bupati Ngada, Kota Bajawa, Rabu (05/04/2023).
Berbagai materi diskusi tentang pembangunan daerah dipaparkan dalam kegiatan tersebut. Para peserta diberikan kesempatan menyampaikan gagasan, kritik dan saran secara langsung dan dijawab oleh Bupati Andreas Paru.
Bupati Ngada dalam kesempatan yang sama mengungkapkan bahwa hubungan dengan Lembaga DPRD Ngada memang sedang renggang.
Salah satu pemicu rengggangnya hubungan dengan Lembaga DPRD Ngada adalah karena perbedaan konsep anggaran Pokir DPRD.
Menurut Bupati Andreas Paru, pemerintah berpendapat Pokir tidak boleh diperuntukan kepada orang per orang, tetapi harus dalam skema program kerja yang berdampak dinikmati masyarakat banyak. Sedangkan Lembaga DPRD, menurut Bupati, tidak demikian.
“Agar Pokir tepat sasaran, saya bilang arahkan kegiatan-kegiatan yang hasilnya dirasakan oleh banyak orang. Tidak boleh kepada orang per orang, sebab akan memicu kecemburuan, ketidak adilan dan banyak hal yang akan terjadi di tingkat masyarakat”, ungkap Bupati Andreas Paru.
Pokir atau Pokok-Pokok Pikiran Anggota DPRD merupakan aspirasi masyarakat yang dititipkan kepada anggota Dewan agar diperjuangkan di pembahasan RAPBD.
│WBN │