
Pers Warisan Budaya Nusantara
Wajah nyata premanisme melalui praktek intimidasi dan caci maki kepada insan Pers atau Wartawan usai sejumlah kolom media menyoroti secara tajam semarak perjudian di Kabupaten Belu NTT, nampak semakin manjadi-jadi, hingga seorang imam tokoh agama pun dicaci maki.
Hal ini terungkap dalam rilis peristiwa, data dan informasi akurat yang dihimpun awak media di Kabupaten Belu, (01/12/2023).
Diterima redaksi berita, (01/12) Jurnalis Fredrikus Royanto Bau alias Edy Bau, beralamat Atambua, Kabupaten Belu, Wartawan Media Online Timor Daily (timordailynews.com), melalui Siaran Pers melaporkan peristiwa pengancaman terhadap dirinya dan keluarga akibat pemberitaan terkait semarak perjudian di Kabupaten Belu, NTT.
Sebelumnya dikabarkan, Polres Belu NTT didesak singkap pelaku pembakar rumah Pemimpin Redaksi Media Batas Timor, diduga akibat sorot perjudian.
Berikut Siaran Pers
Atambua, 1 Desember 2023
Kepada Yth,
Ketua PWI, AJI, JOIN, SMSI, AMSI, JMSI, LPWIdan Asosiasi jurnalis serta asosiasi media
Saya Fredrikus Royanto Bau alias Edy Bau beralamat di Atambua, Kabupaten Belu, adalah wartawan pada media online Timor Daily (timordailynews.com).
Sebagai anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Nusa Tenggara Timur dan memiliki sertifikasi kompetensi wartawan tingkat Madya dari Dewan Pers ingin melaporkan peristiwa pengancaman dan intimidasi terhadap saya dan keluarga akibat pemberitaan kami terkait aktivitas perjudian di Kabupaten Belu.
Kronologi Kejadian
Bahwa pada Hari Senin 27 November 2023 sekitar pukul 18.39 WITA, ada dua orang tak dikenal yang kemudian salah satunya diketahui Bernama Alo alias Alo Kuneru datang ke rumah saya dan melakukan pengancaman terhadap saya dan keluarga saya.
Saat kejadian saya sedang berada di Kupang untuk urusan lain, Sementara di rumah hanya ada istri dan kedua anak saya yang masih kecil. Mendatangi rumah saya, kedua pelaku mengendarai sepeda motor dan saat tiba di halaman rumah, Salah satu pelaku bernama Alo Kuneru menggeber gas motornya sembari berteriak-teriak menyebut nama saya. “Mana Edy Bau? Mana Edy Bau? Ini Edy Bau punya rumah?”
Istri saya yang sedang memberi makan ternak di samping rumah langsung menyapa kedua pelaku dan bertanya ada apa datang langsung teriak cari suami saya? Bisa bicara baik-baik dulu? Pelaku Alo langsung mengatakan bahwa kami cari Edy Bau, dia paling tolo bua, paling kurang ajar. Saat itu, istri saya terus berusaha meminta pelaku diam sembari menjelaskan bahwa suami tidak tahu apa-apa.
Pelaku kemudian mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto saya dan anak saya sambil bertanya benarkah ini Edy Bau? Ini rumahnya? Lalu istri saya bilang benar, itu foto dengan anak laki-laki saya sembari menunjuk ke arah anak laki-laki saya yang berumur 10 tahun. Kepada anak saya, pelaku lalu bertanya sembari menunjukkan foto kami, “benarkah ini foto kamu dan bapak?, anak saya menjawab, iya. Pelaku langsung berkata, Kastau (beritahu,red) bapak (saya, red) jangan terlalu kurang ajar.
Anak saya langsung ketakutan dan lari ke dalam rumah. Sementara anak Perempuan saya yang masih berumur 5 tahun langsung menangis histeris. Melihat hal itu istri saya langsung bertanya sebenarnya ada masalah apa? Pelaku langsung menjawab bahwa Edy Bau yang atur semua berita tentang judi di Belu, Edy Bau paling tolo bua, paling kurang ajar. Dia lalu berulang kali menyebut kata Judi dan 303.
Tak hanya itu, pelaku yang terlihat kalap mulai memaki-maki salah satu narasumber berita kami yakni Romo Leo Mali dengan mengatakan, “Romo Leo Tolo Bua, Pukimai. Kami sudah cek dia punya rumah semua. Orang bilang dia Romo, tinggal sana?
Selain itu, Pelaku juga mengancam akan membakar dan melempar rumah saya. Dia bahkan menanyakan kepada istri saya apakah tahu tentang rumah wartawan yang terbakar di Raibasin)? Lalu dijawab oleh istri saya bahwa tidak tahu. Tak lama berselang datanglah beberapa saudara saya, bersamaan dengan itu, Anggota Buser Polres Belu yang saya hubungi tiba di rumah dan langsung mengamankan pelaku serta membawanya ke Polres Belu.
Istri dan anak-anak saya merasa ketakutan dan trauma dengan peristiwa tersebut. Bahkan anak-anak saya tidak mau ke sekolah karena merasa takut. Bahkan ketika saya membuat laporan di Polres, anak laki-laki saya juga ikut karena merasa ketakutan.
Terhadap kejadian ini, saya telah secara resmi membuat laporan melalui pengaduan kepada Kapolres Belu pada Kamis 30 November 2023 pagi. Dalam laporan Saya meminta agar Kapolres mengusut tuntas kasus ini karena diduga ada yang membackingi para pelaku. Terhadap pelaku, saya minta diproses sesuai ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
Karena semenjak kejadian itu, saya merasa sangat tidak aman dan tidak nyaman untuk beraktivitas di luar rumah terutama melakukan aktivitas jurnalistik saya. Apalagi sebelum kejadian, sudah ada informasi dari teman wartawan bahwa ada oknum aparat meminta para wartawan untuk tidak boleh keluar malam karena para penjudi bisa nekat.
Bahwa sebelum rumah saya didatangi pelaku, bertebaran berbagai ancaman dan cemoohan terhadap kami wartawan dari sejumlah akun palsu maupun akun asli di Media social facebook. Tak hanya itu, teman wartawan atas nama Weren Timor mengalami musibah kebakaran rumah pada Minggu 26 November 2023 malam yang patut diduga dibakar secara sengaja oleh orang tak dikenal.
Bahwa setelah itu, ancaman dan terror kepada wartawan masih terus ditebar. Dan terakhir pada malam tadi, Kamis (30 November 2023) rumah salah satu wartawan atas nama Ferdi Talok juga dilempari batu oleh orang tak dikenal.
Atas berbagai peristiwa ini, kami semua wartawan di Kabupaten Belu, Perbatasan RI-RDTL merasa terancam untuk melakukan aktivitas jurnalistik sebagaimana biasanya. Kami terus dibayang-bayangi ketakutan akan terror dan ancaman kekerasan terhadap diri kami maupun keluarga.
Dari hati lubuk hati yang paling dalam, saya dan teman-teman jurnalis di Kabupaten Belu meminta atensi dan bantuan dari PWI, AJI, dan Asosiasi/organisasi jurnalis serta asosiasi media di NTT dan Seluruh Indonesia karena kasus ini kejahatan luar biasa yang mengancam kebebasan Pers, agar kasus ini bisa diproses secara transparan dan adil, agar polisi mengungkap semua siapa dalang di balik semua ini.
Demikian kronologi kejadian yang bisa kami sampaikan. Apabila ada hal-hal yang membutuhkan konfirmasi bisa menghubungi kami di nomor : 081237266355. Terimakasih dan salam hormat. Fredrikus Royanto Bau.
WBN News