MANADO, SULUT– Setelah sepekan Pameran jejak bambu dari masa ke masa digelar Dinas kebudayaan daerah provinsi Sulawesi utara melalui UPTD taman budaya dan museum resmi ditutup oleh kepala Dinas Ferry R.J Sangian S.Sos., MAP. Pesannya diharapkan Bambu menjadi bagian kebutuhan dengan manusia untuk berkarya dengan bambu dari masa ke masa,Senin (25/11).
Disesi penutupan pameran jejak bambu,Ketua lembaga Adat Pakasaan Wenang Tonaas Muda Tevri Ngantung S.E Melakukan Kunjungan ke pameran berlokasi dihalaman parkir Disbudda sulut, dalam hal ini kunjungan kerja pertama Tonaas ngantung bertamu di Wanua Ares Tikala menyapa Gerai UPT Balai Arkeologi Wilayah Sulutttenggo dan gerai UPT. Balai Bahasa juga UPT BPNB kementrian pendidikan dan kebudayaan didaerah, mereka menjelaskan poksi mereka masing -masing terkait kebudayaan ” Saya tentunya mengapresiasi langkah majunya budaya di sulut karna peran kepala Dinas Kebudayaan yang brilian mempunyai ide terutama pameran jejak bambu perdana digelar, Sehinggah saya melihat banyak animo generasi muda ingin mengetahui tentang bambu dan seputar ilmu budaya sulawesi utara.” Ungkap Ngantung.
Ditambahnya,ilmu pengetahuan budaya turun temurun bisa kita dapatkan perkembangannya melalui hasil penelitian dan pengakajian Balai Budaya sangat memberikan manfaat.beber tonaas sapaan akrab.
(Tevri R. Nantung)|Red ndra