Covid-19 Detukeli, Pemda Ende Melalui Sekda Dr. dr. Agustinus G. Ngasu, M.Kes,MMR Rilis Kronolgis

WBN│Pemerintah Daerah Kabupaten Ende, kepemimpinan Bupati, Drs Djafar Achmad melalui Sekretaris Daerah, Dr. dr. Agustinus G. Ngasu, M.Kes,MMR, merilis kronologis peristiwa, diterima redaksi WBN, (25/6/2021) atas kejadian di wilayah Kecamatan Detukeli, kabar APD dan jenazah pasien Covid-19 dikabarkan dibungkus menggunakan terpal oleh petugas saat melangsungkan pemakaman.

Sekretaris Daerah, Dr. dr. Agustinus G. Ngasu, M.Kes,MMR, melalui keterangan tambahan menyampaikan, untuk peti jenazah pasien Covid-19 di wilayah kota atau kabupaten merupakan tanggung jawab langsung dari pemerintah kabupaten, namun untuk tingkat terbawah desa dan ataupun kampung-kampung yang jauh dari jangkauan kabupaten, peti jenazah merupakan kewenangan tingkat terbawah (red :Desa, dari alokasi DD 8% pro covid-19) dan hal ini sudah disosialisasi dengan baik dan telah diketahui bersama.

Sementaraitu terkait APD untuk kejadian di Kecamatan Detukeli, Pemda Ende sudah mendapatkan laporan lengkap dari Kepala Puskesmas Kecamatan Detukeli, Serafinus Sage, S.KM yang secara jelas mengurai kejadian sesungguhnya di lapangan.

Sekretaris Daerah, Dr. dr. Agustinus G. Ngasu, M.Kes,MMR juga memastikan, berdasarkan akurasi data medis hasil RT Antigen, status kesehatan Kepala Puskesmas Watunggere Kecamatan Detukeli beserta Enam Orang Tenaga Kesehatan setempat (Nakes) Positif Covid-19.

Menurut Sekretaris Daerah Kabupaten Ende , Dr. dr. Agustinus G. Ngasu, M.Kes,MMR, Pemda Ende tidak alpa melakukan berbagai evaluasi serius, termasuk menanggapi peristiwa maupun kinerja, untuk berbagai pembenahan sesuai tugas dan peran Pemerintah untuk masyarakat.

Berikut rilis kejadian diterima dari Sekretaris Daerah, Dr. dr. Agustinus G. Ngasu, M.Kes,MMR berdasarkan uraian tanggungjawab yang dilaporkan oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Detukeli, Serafinus Sage, S.KM.


Kronologis Pasien Meninggal Terkonfirmasi Covid-19.

Identitas, Almarhum Laurensius Lolo (76 tahun), asal Dusun Detunio, Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende, NTT.
Pada Hari Kamis, 24 Juni 2021, pukul 08.30 wita, saya mendapat telepon dari Kepala Desa Kanganara yang mengatakan ada warga yang sekarat dan diduga Covid-19 di Dusun Detunio, Desa Kanganara Kecamatan Detukeli. Kategori informasi mendadak.

Sesungguhnya, Pasien yang diinformasikan oleh Kepala Desa Kanganara dalam kejadian ini, memiliki riwayat kontak erat dengan Pasien Positif Covid-19 yang berasal dari Desa Unggu atas nama inisial BN yang saat ini tengah dirawat intens di Ruang Isolasi RSUD Ende.

Kontak erat keduanya terjadi pada hari Jumad tanggal 18 Juni 2021 dalam acara keluarga pengerjaan makam nenek moyang di Kampung Detunio, Desa Kanganara.

Pada waktu menerima telepon masuk, Nakes Puskesmas Kecamatan Detukeli, dalam hal ini Kepala Puskesmas bersama Nakes dan Analis sedang melaksanakan Rapid Antigen terhadap Petugas Puskesmas Kecamatan Detukeli yang kontak erat maupun kontak ringan dengan Pasien terkonfirmasi Covid- -19 (BN).

Usai menerima laporan dari Kepala Desa Kanganara, Kepala Puskesmas Kecamatan Detukeli langsung perintahkan Petugas menuju ke lokasi, dalam hal ini Kampung Detunio Desa Kanganara, sembari berkoordinasi dengan Sekretaris Pemerintah Kecamatan Detukeli serta pihak Keamanan (TNI-POLRI) untuk mendampingi Petugas menuju lokasi.

Jarak tempuh dari Puskesmas Kecamatan Detukei menuju Kampung Detunio sekitar 8 Km. Ketika Petugas tiba di lokasi, masyarakat telah meninggalkan kampung dan atau telah menghindar ke kebun masing-masing, meninggalkan Jenazah yang dijaga oleh anak dan isteri almarhum di dalam rumah.

Setelah menerima laporan dari isteri almarhum, diketahui pasien telah meninggal sejak dini hari. Selanjutnya petugas memeriksa vital Signs. Almarhum juga dilaporkan dan dibenarkan oleh Sang Istri bahwa memiliki riwayat kontak erat dengan Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang tengah dirawat intens di ruang isolasi Covid-19 RSUD Ende.

Petugas mengambil sampel vital yang dibutuhkan untuk Swab Test dan dilakukan uji Swab Antigen dan mendapatkan hasil Positif Covid-19.
Setelah itu, Petugas melaporkan kepada Sekcam Detukeli dan kepada Kepala Desa Kanganara, guna dilakukan pemakaman dengan SOP Covid-19 dalam langkah antisipasi medis, meminimalisir resiko penularan yang tidak diprediksi oleh kalangan umum.

Setelah itu Petugas melakukan Tracing di Desa Unggu atas kontak erat dan kontak ringan wilayah Desa Unggu. Tracing dilakukan atas dasar laporan kontak erat wilayah Desa Unggu.

Sekitar pukul 12.00 Wita, Sekcam Detukeli menghubungi Kepala Puskesmas untuk dilangsungkan penguburan jenazah, namun dengan kondisi lapangan, topografi dan mendadak, tidak ada Peti Jenazah dan APD.

Usai menerima laporan Sekcam Detukeli, Kepala Puskesmas berkoordinasi dengan Kepala Desa Kanganara meminjam APD yang ada, atau juga meminjam APD Desa terdekat yakni Desa Kebesani dan Desa Detukeli. Setelah dihubungi ternyata kedua Desa terdekat pun tidak memiliki APD.

Atas kondisi tersebut, Kepala Puskesmas memerintahkan Petugas mengantar stok APD yang ada di Puskesmas sebanyak Dua Pasang.

Sedangkan, untuk Peti Jenazah, berhubung situasi dan kondisi lapangan, terpaksa digunakannya terpal untuk membungkus Jenazah, lalu dibawa ke tempat pemakaman dan dilangsungkan pemakaman.

Tim WBN│Editor-Aurel

Share It.....