Exsistensi Usaha Petani di Desa Wanantara Budidaya Ikan Nila Salin

INDRAMAYU, WBN – Nila salin menjadi salah satu jenis ikan yang digemari warga. Selain rasa, ikan nila salin juga memiliki banyak kandungan gizi. Sehingga Pemerintah Desa Wanantara Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat, tertarik untuk membudidayakan ikan nila salin. Terlebih di desa berjuluk “Kampung Perikanan Budidaya Ikan Nila Salin” ini, mayoritas masyarakat terjun sebagai pembudidaya. Tak heran bila 80 hektar didesa Wanantara mayoritas petani dan tambak terjun menjadi petani budidaya ikan nila salin. Bahkan budidaya ini sudah berlangsung lama dan pernah diresmikan oleh direktorat jenderal perikanan budidaya kementerian kelautan dan perikanan tahun 2021.



Pertumbuhan perikanan budidaya pada masa mendatang merupakan kunci dalam menyediakan pasokan ikan dalam sistem perikanan untuk pangan nasional, regional dan dunia. Untuk memastikan pertumbuhan tersebut tetap berkelanjutan baik secara ekonomi maupun ekologi, maka kita harus lebih memahami pola pertumbuhannya serta peluang yang dapat dipakai untuk meningkatkan kesejahteraan.

Kolam budidaya ikan nila salin ini dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat yang tergabung dalam budidaya ikan nila salin. obyek Budidaya Ikan Air Tawar sangat berharga karena merupakan suatu kegiatan untuk mengurangi penganguran agar mereka bisa bekerja maka Pemerintah desa (Pemdes) Wanantara sangat mendukung pengembangan budidaya ikan air tawar. Sebagai bagian dalam memperkuat ketersediaan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan Potensi lahan budidaya untuk ikan nila salin seluas 80 hekatar.

Produksi ikan nila salin ini digunakan untuk konsumsi langsung atau pasar lokal, seperti pasar rakyat, rumah makan, dan restoran telah menjadi kebutuhan, sehingga itu diperlukan upaya pembesaran untuk menghasilkan ikan yang sesuai dengan permintaan pasar. Budidaya ini juga dapat menjadi ladang ekonomi 1 tahun 4 kali panen, terbagi dalam 4 kelompok yaitu brain jaya, jongor lestari dan yang keduanya dari Gapoktan. Kendala dan ada bantuan yang penting maju tertib dan aman. Kita harus gotong royong.

Saat ditemui WBN, Kuwu Desa Wanantara, Warsidi mengatakan membudidayakan ikan, Salah satu sektor informal yang membuat warga memaksimalkan potensi desa mereka, yakni budidaya ikan nila salin, pada Selasa (5/3/2024).

Mereka menciptakan inovasi Sentra Intensif Budidaya Ikan Nila salin Biofolk atau disebut Si Ikan Nila. Kegiatan yang dilakukan yaitu mulai dari penyediaan bibit, peralatan, proses media air, pakan, pendampingan selama masa budidaya hingga masa panen dan pengolahan pasca panen. Pola kerja inovasi ini terintegrasi berbasis kewilayahan dan kelompok.

Cara Budidaya Ikan Nila Salin, Ikan nila salin merupakan jenis ikan untuk konsumsi dan hidup di air tawar. Ikan ini cenderung sangat mudah dikembangbiakkan serta sangat mudah dipasarkan karena merupakan salah satu jenis iklan yang paling sering dikonsumsi sehari-hari oleh Masyarakat. Dengan teknik budidaya yang sangat mudah, serta pemasarannya yang cukup luas, sehingga budidaya ikan nila sangat layak dilakukan, baik skala rumah tangga maupun skala besar atau perusahaan.



Produksi ikan nila salin ini digunakan untuk konsumsi langsung atau pasar lokal, seperti pasar rakyat, rumah makan, dan restoran telah menjadi kebutuhan, sehingga itu diperlukan upaya pembesaran untuk menghasilkan ikan yang sesuai dengan permintaan pasar. Budidaya ini juga dapat menjadi ladang ekonomi “Berharap tak ada kendala kedepannya, terpenting usaha ini maju, tertib dan aman dan mengutamakan gotong royong antar kelompok yang tergabung dalam budidaya ikan nila salin ini,” jelasnya. (Anton K)

Share It.....