Penjabat Bupati Nagekeo Luruskan Isu Dokter Ahli RSUD Aeramo Mogok
Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo

Pers Warisan Budaya Nusantara

Sebaran informasi kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo Nagekeo, NTT, bahwa sejumlah dokter ahli mogok kerja, diduga akibat pemotongan tunjangan profesi secara sepihak, akhirnya mendapat tanggapan langsung dari Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo, ST.,M.Si.

Menurut dia, tudingan tentang tidak adanya pelayanan dokter anastesi untuk proses operasi persalinan maupun pelayanan kesehatan oleh dokter ahli lainnya, hal itu tidak benar.

“Yang benar adalah dokter anastesinya lagi sakit pada saat itu”, jelas Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo, (19/03/2024).

Karena dokter Anastesi hanya satu orang saja dan sedang sakit, lanjut dia, maka pelayanan operasi persalinan tidak bisa dilakukan, dan melalui Kepala Rumah Sakit disarankan kepada pasien yang mau operasi persalinan, untuk sementara bisa rujuk ke kabupaten tetangga.

“Memang kita prihatin juga kepada dokter anastesi, karena hanya satu orang dan harus melayani pasien dalam jumlah banyak. Saya coba ajukan ke pusat, ke Kemenskes untuk penambahan 3 dokter ahli, termasuk salah satunya dokter anastesi dan sedang dalam proses”, tambahnya.

Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo juga menjelaskan tidak ada pemotongan insetif para dokter ahli.

“Tidak ada pemotongan insentif dokter, yang ada hanya penyesuaian sesuai Permenkes. Saya mantan PPK, saya sering berhadapan dengan pemeriksa dan yang dipakai itu regulasi referensi, bukan asal tetapkan sesuai keinginan. Kalau, rezim sebelumnya telah menggunakan Perbup untuk insentif dokter ahli, saya tidak akan utak atik lagi, karena referensi Perbup. Tetapi karena ini SK membutuhkan tanda tangan saya, jadi saya harus melihat rujukan insetif dokter ahli berdasarkan Permenkes. Sebab, kedepannya saya akan bertanggung jawab terhadap SK yang saya tanda tangan”, urai Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo.

Raimundus Nggajo juga menyampaikan keyakinannya bahwa dokter sebagai manusia, pasti memiliki hati nurani untuk melayani sesama.

“Profesi mereka itu profesi mulia karena keterpanggilan nurani untuk melayani berdasarkan sumpah profesi. Hanya memang butuh penambahan dokter ahli lagi karena jumlah mereka yang sedikit harus melayani pasien dengan jumlah yang banyak”, tambahnya.

Kepada wartawan, Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo juga menegaskan dirinya tidak mempunyai kepentingan apa-apa, selain hanya ingin memajukan Nagekeo dengan ilmu dan jejaring yang dimilikinya.

“Ini daerah kelahiran saya, ari-ari saya kubur disini. Saya tidak mungkin menyusahkan daerah saya. Tentunya dengan pertimbangan regulasi yang tidak menjerumuskan saya maupun orang lain. Kemajuan suatu daerah bukan peran satu orang saja, tetapi seluruh komponen harus bekerja sama secara maksimal”, tutup Penjabat Bupati Nagekeo, Raimundus Nggajo.

WBN, Wil.

Share It.....