Dalam Pesan Singkatnya yang diterima redaksi Raja Galuh Rd. H. Rasich Hanif Radinal.
Assalamualaikum Wr Wb
Sampurasun.
Semoga kita semua dalam keadan sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT
Mendengar berita, dan melihat suatu yang baru saja terjadi di Situs Patilasan, Karangkamulyan tentu kita masyarakat Tatan Galuh semua merasa tersinggung, dilecehkan, sakit hati, marah, dan prihatin atas kejadian tersebut.
Namun, dalam menyikapinya hal ini kita harus terlebih dahulu menelaah, berfikir jernih, berbesar hati dan bijaksana sehingga mendapatkan Ridhonya Allah SWT.
Setelah mengecek dan menelaah kejadiannya, terlebih melihat permintaan maaf dari A’Taufiq Kusuma Warhdana, kami cenderung prihatin sampai bisa terjadinya hal tersebut.
Sebagai seorang anak muda, yang dalam hal ini sedang belajar dan mencoba menggali sejarah, sampai tidak memahami adat dan tradisi dalam mempelajari sejarah, dan akan lebih sangat memprihatinkan bagaimana dengan generasi muda kita saat ini yang tidak mempelajari sejarah.
Mari kita jadikan kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua, terlebih untuk dapat memahami hikmah dibalik kejadian ini, mari bersama kita lakukan interospeksi sehingga kejadian seperti hal ini tidak terulang lagi, di situs sejarah manapun.
Seperti halnya pengecheckan apakah kondisi situs tersebut pagarnya tidak tertutup rapat. Apakah papan aturan / tata tertib yang ada di Pintu gerbang masuk Utama terbaca jelas oleh pengunjung, ataukah perlu papan larangan tertentu di setiap situs didalamnya?
Apakah peelu ada ketentuan2 khusus sehubungan dengan pemandu dari luar, dan mungkin hal-hal lain lagi yang harus menjadi perhatian kita semua agar hal seperti ini tidak terulang lagi.
Permintaan maaf telah disampaikan, mari kita berbesar hati untuk dapat memaafkan sehingga menjadi pelajaran yang baik dimasa depan.
Semoga kita bersama dapat saling menjaga dan membangun rasa peduli terhadap sejarah, adat, istiadat dan leluhur kita yang merupakan tanggung jawab kita bersama untuk mendidik dengan baik generasi muda kita dengan cara yang baik seperti memberi pemahaman, mengayomi dan merangkul mereka.(Silih Asah, Asih, Asuh). bukan dengan hukuman apalagi kekerasan, karena mereka-merekalah penerus bangsa kita.
Saya juga sudah memohon kepada Para Sesepuh kita di situs Karangkamulyan, untuk kiranya dapat diadakan doa bersama di situs patilasan dan memikirkan serta melakukan hal-hal yang bisa dilakukan sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
Lebih kurangnya mohon dapat dibukakan pintu maaf, Wassalamualaiku Wr Wb.
NN | redpel ndra