WBN │Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi NTT telah merayakan Hari Ulang Tahun Ke-15, bertempat di Kota Mbay, Kantor Bupati Nagekeo, Flores, (8/12/2021).
Meski dalam musim penghujan, jalannya upacara berjalan aman dan cuaca cukup bersahabat. HUT Nagekeo kali ini mengusung tema Menuju Kabupaten Nagekeo Lumbung Padi Provinsi NTT.
Dikutip Tim Media ini, Bupati Nagekeo, Dr.Yohanes Don Bosko Do berharap dengan semangat To’o Jogo Waga Sama, akan mampu melahirkan pembangunan berkarakter dan berwawasan kebangsaan, serta memacu etos kerja tinggi, agar cita-cita Nagekeo Lumbung Padi NTT tahun 2023 dapat terwujud.
HUT Nagekeo selain dihadiri Muspida Nagekeo, TNI dan Polri, kejutan kali ini datang dari kabupaten tetangga, dihadiri Bupati Ende Drs, H. Djafar H Achmad MM yang mengenakan pakaian Adat Nagekeo dan rombongannya mengenakan pakaian khas Ende Lio, dan mengikuti upacara HUT Nagekeo ke-15.
Kepada tetamu, Pemda Nagekeo menyajikan sejumlah produk makanan dan minuman asli Nagekeo dan rangkaian tarian khas Nagekeo.
Dalam penjelasannya, Bupati Nagekeo, Don Bosco menjelaskan Nagekeo tidak hanya memiliki sawah irigasi Mbay, tetapi juga ada irigasi sawah tadah hujan yang setiap tahunnya dapat menghasilkan berton-ton beras berkualitas terbaik.
“Dan inilah yang menjadi pendasaran saya berani mengatakan Nagekeo sebagai lumbung Padi NTT tahun 2023. Pada tahun 2019 pasca pelantikan, saya bersama tim bekerja cepat melakukan survei terhadap beberapa kendala yang mengakibatkan menurunnya produktifitas hasil pertanian. Dari hasil survei diketahui penyebabnya adalah unsur tanah. Yang mana unsur hara dalam tanah terus mengalami penurunan unsur hara selama 43 tahun terakhir. Setelah kita temukan masalah krusial penurunan produktifitas hasil panen padi, kemudian kita mencari solusi terbaik untuk mengatasi persoalan tersebut. Puji Tuhan dengan kehadiran PT. Pandawa Agrobisnis Indonesia (PAI) mampu menjawab persoalan serta kebutuhan petani masa kin”, ungkap Bupati Don.
Bupati Don juga mengapresiasi kerja nyata PAI yang baru berjalan 8 bulan mampu menciptakan brand beras Mbay yang dikenal dengan Mbay Natural Rince dan menjadi kebanggaan masyarakat Nagekeo.
Lebih lanjut, CEO PT Pandawa Agrobisnis, Faris Nurmianto yang hadir dalam acara, kembali mengapresiasi Pemda Nagekeo, karena menurutnya, semua instansi membuka diri dan membantu menyukseskan semua kegiatan yang diselenggarakan oleh PAI.
“Secara khusus berterima kasih kepada Bupati Don yang peduli dengan keadaan Petani. Sehingga di lapangan kita mampu mengidentifikasi masalah menurunya produkktifitas hasil panen. Masalah yang kita temukan rata-rata disebabkan oleh persoalan benih unggul dan ketergantungn terhadap obat kimia. Berangkat dari persoalan tersebut, kita melakukan gebrakan awal pada lahan 10 ha dan berhasil memproduksi hasil fantastik, saat ini mampu menambah luas lahan 90 ha, hasilnya juga sangat menakjubkan. Kedepan kita berharap dukungan Pemda dan Masyarakat Nagekeo untuk peningkatan. Untuk HUT Nagekeo kita persembahkan beras asli Mbay atau Mbay Natural Rice yang sudah mulai kita pasarkan di Nagekeo dan kabupaten-kabupaten tetangga”, ungkap Faris Nurmianto.
Di hari yang sama, Pimpinan BRI Capem Mbay, Lalu Agus Hendrawan secara resmi menawarkan KUR untuk para Petani dengan jumlah nilai sesuai luas lahan yang akan di olah Petani, sehingga tidak overhead.
“Kami melayani KUR dari 50-500 juta, dan untuk komersial 200 juta-2 miliar. Tentunya kami komit memberikan kredit usaha rakyat dengan bunga rendah. Harapannya dengan kehadiran PAI di tengah masyarakat, petani tidak mengalami kendala dalam menjual hasil produksi beras meskipun dalam jumlah banyak. Sudah saatnya kehidupan berasal dari timur, karena mataharinya munculnya dari timur. Beras Mbay dari Mbay untuk Indonesia”, urai Agus Hendrawan.
HUT Nagekeo ke-15 juga hadir Profesor IPB University, Muladno yang turut menjanjikan ketersediaan pupuk kandang serta akan memperbanyak populasi sapi sehingga disamping kebutuhan pupuk kandang dan beras Mbay, Nagekeo juga bisa menjadi penyedia daging sapi segar.
Dia berharap agar sapi betina yang belum beranak 6 kali tidak boleh dijual, karena kesalahan kecil yang dianggap sepeleh dapat menurunkan populasi ternak sapi di Nagekeo.
Dalam kesempatan yang sama Bupati Ende Drs, H. Djafar H Achmad MM mengapresiasi Kabupaten Nagekeo yang baru berusia 15 tahun namun telah banyak mengalami peningkatan dan perubahan dengan tagline “Nagekeo The Heart of Flores”, Nagekeo Jantungnya Flores.
Jika Nagekeo Jantungnya Flores ya Ende biarlah menjadi saluran nadinya”, kata Bupati Ende, Djafar.
“Kedepannya kita akan terus membangun kerja sama berbagai sektor, sehingga pemulihan ekonomi masyarakat terus membaik’, tandas Bupati Djafar.
Sementaraitu, tokoh masyarakat Purnabakti, Ibrahim Yusuf, kepada wartawan mengungkap bangga HUT ke-15 Nagekeo didatangi orang-orang hebat yang berprestasi, serta merasa terpuaskan karena disuguhkan tarian serta nyayian khas Nagekeo.
Dia berharap, Nagekeo terus mengalami kemajuan dan menjadi kabupaten humanis untuk kenyamanan siapa saja yang berkunjung ke Nagekeo.
WBN │Wil│Editor-Aurel