Oleh: Ambu Rita Laraswati
Tanda alam atau disebut juga fenomena alam dapat di jadikan ukuran dan bacaan, pengetahuan untuk kita mengenal akan terjadi sesuatu, entah itu kejadian baik atau buruk.
Kondisi itu merupakan kodrat alam yang Tuhan buat untuk peringatan atau pelajaran hamba nya. Dengan fenomena alam dengan muncul tanda- tanda, maka jawaban akan terjadi sesuatu dapat di ketahui.
Kitab Al Quran banyak petunjuk dan berita dalam tanda-tanda itu.
Jika manusia sudah melakukan kedurhakaan, tidak lagi memikirkan kehidupan aherat, jika para pemimpin, para elite suatu negeri tidak lagi mensejahterakan rakyat dan mempermainkan aturan dan hukum, ini adalah tanda- tanda bahwa negeri itu akan mengalami kebinasan berupa akan turun bencana alam.
Sungguh mereka menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat
( Qs 76:27 ).
Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan para elite di negeri itu melakukan kedurhakaan di dalam. negeri itu, maka sepantasnya berlaku terhadap ucapan, maka Kami binasakan negeri itu secara total.
( Qs. 44:9 )
Pada kondisi negeri kita yaitu negara Indonesia apakah tanda- tanda itu sudah muncul???
Silahkan para pembaca berfikir dan menilai sendiri.
Maraknya kebatilan, perbuatan tercela, penghianat, yang hianat di percaya, yang amanah di fitnah, orang baik di jauhi di musuhi, orang jahat di puja puja.
Pemimpin yang cerdas, jujur, bijaksana di tuduh berprilaku buruk dan yang buruk di angkat jadi pemimpin. Hal ini adalah tanda- tanda Saa’ah.
( HR. At-Tirmidzi)
Tanda-tanda hukuman Tuhan akan datang yaitu orang yang mencari dunia dengan amalan musrik, mereka memiliki mengenakan pakaian yang baik, pakaian kewibawan, lisan mereka sangat manis dari pada gula tapi hati mereka adalah serigala. Kondisi zaman ini banyak yang dapat kita lihat, para ahli agama, penceramah dengan pakaian baik, bersih tapi prilaku mereka tidak sesuai dengan apa yang mereka ucapkan.
Jika hal ini sudah terjadi makan firman Allah berkata ” Apakah terhadap Ku mereka berani menipu ataukah mereka berani melawan Ku? Maka dengan kebesaran Ku, Aku bersumpah Aku benar-benar akan mengirim fitnah kepada mereka yang mengakibatkan ulama yang teguh hati menjadi bingung.
Dalam kehidupan kita, bila kita menemui tanda tanda itu dan menemui orang-orang yang berlaku seperti di atas, mereka melakukan tipudaya, fitnah, menghasut, mencela, berlindunglah kepada Allah, bersabar atas fitnahan dan celaan itu, ucapan yang jahat itu jauhi dengan, hindari dan jangan berdekatan pada mereka.
Bersabarlah, bertahanlah dalam kesabaran, dan bersiap siagalah untuk perubahan yang sangat dekat (Qs.3:200).
Siksaan Tuhan akan datang pada manusia manusia dolim itu.
Betapa dahsyatnya azab Ku dan peringatan Ku.
( Qs 54:26 )
Jika Allah menghukum karena kezalimannya, niscaya tidak akan di tinggalkan Nya di muka bumi sesuatu pun dari mahluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang di tentukan.
Segala sesuatu yang jahat akan mendapat balasan jahat pula.
Saya menulis hal judul di atas di karenakan saya melihat dalam kehidupan lingkungan saya, menemukan dan merasakan, betapa kehidupan saat ini penuh manusia yang hilang kesadaran, tega membuat orang lain stres, akibat tuduhan, pengaduan yang tampa bukti. Harapan semua kita di beri kesadaran. Persekongkolan yang tujuan untuk menghina dan merusak nama baik dll.
Dalam membaca tanda- tanda akan adanya kejadian, Tuhan telah menyampaikan dalam kitab Nya. Dan tanda alam dapat di lihat dari perubahan kondisi cuaca, adanya getaran bumi, gunung meletus, banjir, terjadi perubahan di sosial masyarakat, ini tanda yang dapat kita lihat di bumi.
Bencana dapat juga kita lihat dari tanda -tanda langit. Kitab Al, Quran memberikan cara untuk memprediksi dan memproyeksi masa depan dengan membaca konstelasi langit yang berazaskan data triangulasi data di depan, saat ini dan di belakang.
Hal membaca tanda di langit di jelaskan dalam kitab Al,Quran.
Planet langit tidak bohong ( Qs 36:28 )
Dan selalu menakjubkan.
Kuasa Tuhan tidak pernah berbohong.
Contoh tanda langit, dapat kita lihat dari perubahan benda langit seperti bintang, bulan, matahari. Bulan dapat menjadi tanda waktu, bulan kondisi sabit menunjukan awal, bulan purnama menunjukan pertengahan, bulan gelap menunjukan ahir. Tanda bulan menjadi tanda waktu, hari. Dan pada saat proses perubahan dari sabit, terang dan kembali gelap akan mempengaruhi mahluk bumi.
Huru hara ahir zaman atau goro – goro orang Jawa menyebutnya dalam keterangan yaitu:
Apabila kalian melihat tanda di langit, api besar dari arah Timur, muncul selama beberapa malam, maka ada saat itu orang- orang akan menjadi lapang, karena itulah kedatangan Al- Mahdi.
( HR. Husin bin Ali Ra ) .
Api besar itu bisa bintang berekor yaitu komet, jika komet itu terlempar seperti anak panah turun ke bumi, maka itu tanda akan ada bencana.
Tanda alam Dukhon ( gunung meletus).
Dukhon adalah kabut yang nyata yang turun dari atas yang akan meliputi manusia. Dukhon ini muncul dari letusan gunung berapi dan debu nya mereka menjadi semburan kabut yang membuat gelap. Contoh nya baru baru ini letusan gunung Semeru membuat gelap gulita.
Pada hari ketika langit menjadi seperti puluhan perak ( Qs. 70:8 )
Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang nyata meliputi manusia.
( Qs. 44: 20-11 )
Dan sesungguhnya Kami akan membuat apa yang di atas bumi menjadi tanah rata lagi tandus.
( Qs. 18:8 )
Apabila bumi di ratakan dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.
( Qs. 84: 3-4 )
Jika gunung- gunung dihancurkan menjadi debu ( Qs. 77:10 )
Kitab Tuhan adalah Kitab alam semesta yang isi nya keterangan semesta dan isi nya. Isi Kitab itu tidak lain adalah diri kita dan semesta mahluk alam. Apa yang akan terjadi kedepan sudah di terprediksi saat ini, hal yang masa lalu akan terbaca dengan saat ini.
Kekuasan Tuhan meliputi semua yang di ciptakan. Kita bisa membaca diri kita pasti kita dapat membaca diri orang lain.
Ini kebesaran Tuhan yang tertulis dalam kitab adalah guru sejati nya guru. Kitab dapat memberi keterangan dengan tanda alam agar kita manusia dapat membaca dengan jelas.
Demikian tulisan ini saya persembahkan untuk saudara tercinta dan terkasih. (Hidayat)
