Danramil 05 Aesesa Hadiri Raker Stunting Nagekeo Flores

WBN │Rapat Kerja Rembug Stunting yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Aesesa, Jalan Jenderal Soeharto, Kelurahan Danga, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, (12/5) diikuti perwakilan Kodim 1625 melalui Danramil 05 Aesesa Flores, Kapten Inf Supriyanto.

Sedikitnya sekitar 120 orang hadir dalam kegiatan ini. Turut hadir Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja, SH, Danramil, Kapten Inf Supriyanto, Kepala Dinas PMD Nagekeo, Ujang Dekrasano, Kapolsek Aesesa, AKP Edwar Nuru, Kepala BKKBN Marselinus Seda, Camat Aesesa, Yakobus Laga Kota, SH, Kepala Puskesmas Danga, Klaudia Pau, para Kepala Desa dan Lurah Kecamatan Aesesa, para Perawat dan Bidan Kecamatan Aesesa, PPL Pertanian Aesesa, Kadis Pertanian, Bpk Emilini Mogi yang diliput sejumlah wartawan media.

Rapat Kerja Penurunan Stunting atau rembug stunting tingkat Kecamatan Aesesa tahun 2022 dibuka oleh Camat Aesesa, Yakobus Laga Kota, SH. B.

Camat Yakobus Laga dalam sambutannya mengatakan stunting sering didengungkan mulai tingkat desa sampai pusat. Terdapat sejumlah desa sudah berjalan dan terjadi penurunan stunting.

Saat ini Dana BPdes belum keluar, maka selaku dirinya camat menyampaikan kepada para Kepala Desa agar menggunakan dana yg ada atau ditalang, berikutnya ketika anggaran turun baru dikembalikan.

Menurut dia, penanganan stunting di beberapa desa sudah berjalan sesuai rencana.

Sementara itu Kepala Dinas BKKBN Nagekeo, Marselinus Seda dalam sambutannya mengungkapkan stunting sudah berjalan dengan baik di desa maupun tingkat kecamatan. Jumlah stunting di Kabupaten Nagekeo agak menurun.

Nagekeo, lanjut Kadis, membentuk tim percepatan penurunan stunting. Struktur tim percepatan desa dan kelurahan, termasuk bidan lapangan dan tim pengolahan data.

Pantauan kegiatan, usai rapat, para Kades dan Lurah membentuk stuktur untuk diajukan ke provinsi NTT. Sedangkan, struktur dan tim diatur sesuai prosedur yang sudah ditetapkan berdasarkan rujukan aturan tentang penurunan angkah stunting untuk memenuhi asupan gizi bagi pertumbuhan ibu hamil dan anak-anak.

Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja, Shmenegaskan masalah stunting harus diurus secara bena.

“Jumlah stunting di Kecamatan Aesesa sebanyak 129 balita, wasting (kurang gizi) sebanyak 101 balita yang kekurangan gizi atau stunting dan ibu hamil yg beresiko tinggi sebanyak 25 ibu hamil. Sebanyak I28 ibu hamil mengidam penyakit anemia. Maka menuju masa emas Indonesia, masalah stunting harus diurus dengan baik dan benar”, kata Wakil Bupati Nagekeo, Marianus Waja.

WBN │Dim MMP │Editor-Aurel

Share It.....