WBN │Amerika Serikat dan sejumlah negara barat menempuh sejumlah upaya dan tindakan nyata usai Rusia dalam kepemimpinan Presiden Vladimir Putin melancarkan agresi militer ke Ukraina, yang oleh Presiden Putin menyebutnya sebagai Operasi Militer Khusus.
Rusia Today terbitan Bahasa Inggris, (7/6) menurunkan judul ‘bantuan Amerika tidak mengubah konflik Rusia-Ukraina.
Diuraikan, AS melakukan segala yang mungkin untuk memperpanjang penderitaan rakyat Ukraina dengan menciptakan kondisi yang tampaknya mengamanatkan perluasan upaya militer Rusia, dan penghancuran negara Ukraina selanjutnya.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah menyetujui transfer sedikitnya empat Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS) ke Ukraina.
The New York Times memberitakan, Biden menyatakan bahwa Amerika Serikat telah bergerak cepat untuk mengirim Ukraina sejumlah besar persenjataan dan amunisi sehingga dapat bertarung di medan perang dan berada di posisi terkuat di meja perundingan.
“Itulah mengapa saya memutuskan bahwa kami akan memberi Ukraina sistem roket dan amunisi yang lebih canggih yang akan memungkinkan mereka untuk lebih tepat menyerang sasaran utama di medan perang di Ukraina”, kata Biden, sebelumnya.
Melansir Rusia Today, disebutkan empat dari sistem HIMARS akan ditransfer ke Kiev, bagian dari paket bantuan militer $700 juta yang bersumber dari $8 miliar yang disahkan oleh Kongres untuk penarikan langsung dari stok militer AS.
Disebutkan, M142 akan dapat menembakkan enam roket artileri 227mm yang dipandu GPS, dengan jangkauan 43,5 mil (70 kilometer). AS tidak akan memasok Ukraina dengan rudal jarak pendek. Sedangkan Tentara Ukraina dilatih menggunakan sistem artileri M777A2 155mm AS di fasilitas pelatihan Angkatan Darat AS di Grafenwoehr, Jerman.
Sebelumnya, AS mengklarifikasi bahwa Amerika Serikat tidak mendorong atau memungkinkan Ukraina untuk menyerang di luar perbatasannya. Namun, Rusia menyebut, faktanya jika sistem HIMARS ditempatkan dekat perbatasan Rusia, akan memberi Ukraina kemampuan untuk menyerang kota-kota Rusia terdekat, seperti pusat logistik strategis di Belgorod.
Sementara itu, pasalnya Kiev (Ukraina) pernah memberi jaminan kepada AS, bahwa mereka tidak akan menggunakan sistem tersebut terhadap target di wilayah Rusia.
Seperti dilansir Rusia Today (7/6), Juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengecam keputusan HIMARS dan menyebutnya sebagai tindakan sengaja yang menuangkan bahan bakar ke api.
Sedangkan menurut Presiden Biden, keputusannya mempersenjatai Ukraina dengan persenjataan canggih bernilai miliaran dolar dimotivasi oleh niat murni.
Tujuan Amerika sederhana, kata Presiden Biden, yakni ingin melihat Ukraina yang demokratis, independen, berdaulat, dan makmur dengan sarana untuk mencegah dan mempertahankan diri dari agresi lebih lanjut.
Amerika juga menyebut pembicaraan antara Ukraina dengan Rusia tidak terhenti karena Ukraina telah meninggalkan diplomasi, melainkan terhenti karena Rusia terus mengobarkan perang untuk menguasai sebanyak mungkin wilayah Ukraina.
Sementara Rusia menyebut kebijakan mempersenjatai Ukraina dengan senjata-senjata mutakhir merupakan kebijakan kematian.
WBN │Rangkuman Aktualita Manca Negara│