
WBN │ Dinamika pembangunan waduk Lambo di Kabupaten Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur, yang diketahui sejak awal bergulirnya rencana pembangunan waduk, menuai pro dan kontra – nampak telah memasuki babak baru, ditandai dengan sebagian besar kelompok penolak menyuarakan aspirasi mereka, berisikan pernyataan mendukung pembangunan waduk Lambo di Nagekeo.
Laporan Jurnalis WBN, Wilibrodus No, (19/5) sejumlah Tokoh Masyarakat Adat Rendu mengatakan, saat ini mereka sudah memilih sikap final, mendukung pembangunan Waduk Lambo untuk terus dikerjakan sesuai rencana pembangunan.
Mereka juga meminta agar Aman Nusa Bunga atau Aliansi Masyarakat Adat Nusa Bunga mendukung pilihan mereka sebagai sikap keputusan Masyarakat Rendu.
Diantara mereka juga memberikan pengakuan bahwa advokasi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Adat, pihak aliansi juga menegaskan bahwa keputusan untuk menerima ataupun keputusan menolak, hal tersebut bukan merupakan kewenangan Aliansi Masyarakat Adat, namun merupakan keputusan dari masyarakat selaku subyek hukum ataupun subyek pemilik lahan, dengan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Mereka juga mengatakan bahwa penanganan dan pengayoman hukum oleh Polres Nagekeo atas dinamika sebelumnya, tidak terdapat unsur paksaan ataupun unsur pelanggaran hukum terhadap mereka, namun dirasakan sebagai pengayoman yang tidak saling merugikan.
Ketua Aliansi Masyarakat Adat Wilayah Nusa Bunga, Philipus Kami saat dihubungi Jurnalis WBN, (19/5) belum bisa memberikan keterangan resmi sebab masih berhalangan sedang mengikuti upacara adat.
AMAN adalah sebuah Organisasi Kemasyarakatan, yang merupakan sayap Oganisasi Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), berbentuk perkumpulan, dengan keanggotaan terdiri dari Advokat dan Ahli Hukum yang peduli dan berkomitmen pada kerja-kerja pembelaan dan pemajuan masyarakat adat nusantara.
WBN │Wil │ Editor – Aurel