WBN │ Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pemilihan Umum serentak tahun 2024 oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Ngada, NTT kepemimpinan Ketua Bawaslu Sebastian Fernandez, SE, yang menggandeng sejumlah stake holder daerah, bertempat di Aula Lantai 3 Hotel Corina Bajawa, Jalan A. Yani, Kelurahan Tanalodu, Bajawa, Flores, (15/11/2022), mendapat tanggapan positif dan harapan dari lintas Tokoh di Ngada.
Kepada WBN (15/11/2022), Pendeta Gereja Eben Haezer Bajawa Flores, Pendeta Viktor, memberikan apresiasi kepada Bawaslu dan segenap pihak Penyelenggara Pemilu di Ngada yang terus meningkatkan sosialisasi dan gerakan kolaborasi Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024 di Ngada, NTT.
“Pertama, apresiasi kepada pihak Bawaslu Ngada yang terus berupaya meningkatkan sosialisasi, membuka pemahaman tentang Pemilihan Umum kepada masyarakat serta gerakan Pengawasan Partisipatif dengan terus membuka ruang kemitraan bahkan menggandeng berbagai elemen demokrasi di Ngada. Kedua, hal seperti ini sesungguhnya jarang dilakukan, namun kini telah terkondisi dengan baik di daerah ini, secara khusus oleh Bawaslu. Berikutnya, perlu saya katakan bahwa gerakan-gerakan seperti ini sebenarnya sangat membantu dalam hal membuka pemahaman, distribusi informasi, distribusi pengetahuan maupun regulasi, serta pembangunan kesadaran publik untuk sukseskan secara bersama-sama pesta demokrasi kita”, ungkap Pendeta Viktor.
Belajar dari Pemilu sebelumnya, lanjut dia, kita mengetahui begitu banyak pelanggaran Pemilu, tanpa kecuali dilakukan oleh oknum-oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pemilu. Maka, dengan dibukanya wawasan masyarakat serta pelibatan masyarakat tentang perlunya melakukan pengawasan bersama, kita bisa mulai berharap, pemilu serentak 2024 di Ngada, berpotensi baik termasuk tingkat partisipasi pemilih pun bisa diharapkan meningkat.
“Saya juga ingin menekankan perhatian pada aspek Pemilih Disabilitas, yang seringkali tidak mendapat perhatian serius atau cenderung dilewatkan. Kita berharap kelompok pemilih disabilitas benar-benar mendapatkan perhatian serius di daerah, termasuk bagaimana strategy yang harus ditempuh untuk memfasilitasi mereka, sebeab tidak sedikit dari mereka berhadapan dengan keterbatasan kondisi, yang harus bisa difasilitasi dengan sungguh-sungguh”, tambahnya.
Pendeta Viktor juga menyentil pandemi covid-19 misalnya, tidak mutlak mempengaruhi animo pemilih menuju TPS, sebab Pemilu zaman sekerang sudah berhasil menemukan berbagai strategy dan terobosan-terobosan yang bersifat tepat guna, yang berikutnya tinggal diperkuat dengan peningkatan sosialisasi, membuka kesadaran pemilih, serta menjawab harapan pengawasan yang lebih memadai dalam menjawab berbagai kelesuan kondisi.
Lebih lanjut, menurut Pendeta Viktor, pelibatan lintas tokoh, lintas profesi ataupun multi elemen untuk mensukseskan Pemilihan Umum, harus terus dimainkan dan ditingkatkan oleh Penyelenggara Pemilu, baik Bawaslu maupun KPUD.
Lebih lanjut, Sekretaris GP Ansor Kabupaten Ngada, Sabar Sutrisno kepada WBN, (15/11/2022) di Bajawa menyampaikan terimakasih kepada Bawaslu atas langkah pelibatan multi elemen untuk Pengawasn Pemilu 2024.
“Kami juga berbangga sebab ada langkah maju, dimana berbagai elemen mulai didorong untuk bertindak maksimal menyongsong pemilu hingga pemilu itu tiba. Kami sangat mendukung dan menyampaikan terima kasih atas peningkatan upaya kolaborasi seperti ini dalam mensukseskan pemilu. Umat atau masyarakat tidak bisa dipisahkan begitu saja dari tokoh dan pemuka Agama, sebab sebagai umat, mereka selalu datang kepada para pemimpin termasuk pemimpin agama. Mereka bertanya tentang aturan, mereka berkeluh kesah, mereka bertanya tentnag pelanggaran dan bagaimana mengatasinya, bagaimana caranya memasukan pengaduan dan lain-lain, maka langkah Bawaslu Ngada melibatkan lintas tokoh adalah sebuah langkah yang membangun dan sangat positif.
Saya ambil contoh, lanjutnya, soal potensi rawan, perpecahan antar pendukung kontestan misalnya, maka dengan pelibatan lintas tokoh, kita pasti akan memberikan perhatian serius untuk bagaimana secara bersama-sama membangun pemahaman, memberikan pencerahan dengan siraman keteduhan yang lebih mendidik serta tidak tercerai berai hanya karena politik.
“Sosialisasi dan kerja-kerja kolaboratif harus terus ditingkatkan. Kita harus terus melakukan pencerahan, pembangunan kesadaran pemilu serta penguatan kapastias SDM masyarakat kita”, tutupnya.
Berikutnya, salah satu Tokoh Masyarakat Faobata Bajawa, Theos Mita juga menyampaikan apreasi dan berharap Bawaslu Ngada terus meningkatkan sosialisasi maupun kerja-kerja pengawasan dengan menggandeng berbagai elemen untuk Pengawasan Partisipatif Pemilu.
“Kali lalu masyarakat kurang menerima sosialiasi untuk peningkatan kesadaran dalam pemilu. Maka, patutlah menjadikan pemilu-pemilu sebelumnya sebagai catatan untuk meningkatkan mutu pelayanan maupun mutu pengawasan pemilihan umum kita selanjutnya. Minimnya kesadaran untuk memilih saat Pemilu Kepala Daerah Ngada beberapa waktu lalu, nah itu harus menjadi cambuk untuk Pemilu 2024. Saya menyoroti masalah ini dalam forum sosialisasi sebab. Pemilihan Umum 2024 patut di tata dengan lebih baik dan lebih bermutu, meskipun Pemilu 2024 kita ketahui sebagai Pemilu yang mempunyai tingkatan kesulitan lebih tinggi dari Pemilu-Pemilu sebelumnya. Tetapi ya, itulah alasannya jika kita mau menguji bobot pelaksanaan Pemilu kita, kita harus bisa menjawab kesulitan dengan berbagai strategy dan terobosan yang baik dan berpengharapan”, urai Theos Mita, Bajawa Flores (15/11/2022).
Sebelumnya diberitakan, Bawaslu Kabupaten Ngada melalui Timoteus E. Keli Sebo, S.IP kepada wartawan, (15/11/2022) menjelaskan pihaknya terus mendorong pencerahan Pemilu, membangun kesadaran dan pengawasan bersama, diantaranya dengan melakukan Sosialsiasi Pengawasan Tahapan Pemilihan Umum, yang melibatkan berbagai elemen di Kabupaten Ngada, NTT.
“Kami terus mendorong partisipasi masyarakat yang melibatkan berbagai elemen atau stake holders demokrasi di Kabupaten Ngada, untuk menjadi pelaku pengawasan partisipatif pemilu, dengan cara membangun pemahaman yang utuh tentang pemilu, kesadaran untuk memilih, menjadi mitra informasi, maupun tentang pengawasan pencegahan dan tata cara melaporkan sebuah pelanggaran yang terjadi di lapangan”, ungkap Timoteus E. Keli Sebo, S.IP.
WBN Pers