WBN | Sabu Raijua – Lagi -lagi Upah Buruh Pelabuhan Raijua, Herman Keraf Angkat Bicara.

PH. Kepala Syahbandar Sabu Raijua, Herman Keraf membantah bahwa uang untuk pembayaran upah buruh untuk bongkar muat garam di pelabuhan Namo Raijua dikirim ke nomor rekening diduga oknum Kepala Syahbandar Wilayah Kerja Raijua berinisial GK

Bantahan herman keraf tersebut atas pengakuan anak buahnya yaitu oknum Kepala Syahbandar Wilayah Kerja Raijua berinisial GK yang menyampaikan kepada media ini beberapa waktu yang lalu bahwa uang untuk pembayaran upah buruh untuk biaya bongkar muat garam di Pelabuhan Namo, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, propinsi Nusa Tenggara Timur ditransfer oleh Herman Keraf ke Rekening Dirinya

WBN terus melakukan penelusuran dengan mengajukan pertanyaan kepada Herman Keraf bahwa Secara etika atau disiplin pegawai Kesahbandaran apakah boleh berbisnis dan uang pengusaha dalam hal ini uang untuk membayar upah buruh bisa dikirim ke Rekening sala seorang pegawai syahbandar atau tidak ?

Atas pertanyaan tersebut dirinya membantah bahwa uang upah buruh untuk biaya bongkar muat garam di pelabuhan namo Raijua tidak ditransfer ke rekening mereka

Dijelaskannya mereka hanya membantu melakukan lobi untuk pihak pelayaran (shiper) karena selama ini pihak pembeli sulit mendapatkan kapal untuk mengangkut garam. Itupun Menurutnya melalui koordinasi yang panjang

“kalau untuk kapal 800 ton itu tidak ada uang apapun yang masuk rekening kami om.kami hanya bantu melobi untuk pihak pelayaran (shiper) Karena selama ini pihak pembeli susah mendapat kapal untuk mengangkut garam.

Baca Juga

Terkait Upah Buruh Pengangkutan Garam, Ini penjelasan Kadis Perindag Sabu Raijua

itupun melalui koordinasi yang panjang om” tulisnya lewat pesan WhatsApp kepada WBN, Selasa (06/12/2022)

Lebih lanjut herman keraf menjelaskan, untuk garam dengan jumlah 100 Ton yang dimuat oleh perahu, dimana pembelinya salah satu Haji dari Sulawesi meminta tolong dirinya untuk melakukan pendekatan dengan dinas perindustrian dan perdagangan

“Kalau untuk perahu yg 100 ton pembeli haji dari Sulawesi minta tolong untuk ke Disperindag membayarkan garam. saya ketemu kadis dan arahan beliau klau bisa ambil garam yang di Raijua” tulis Herman keraf

Akhirnya dirinya meminta oknum Kepala Syahbandar Wilayah Kerja Raijua berinisial GK untuk melakukan lobi terhadap buruh dalam hal untuk biaya bongkar muat garam 100 ton tersebut dan dalam kesepakatan tersebut buruh setuju dengan biaya 75.000 perton

“Akhirnya saya minta bantuan pak GK untuk meloby keburuh hrg buruh di sepakati 75.000 dan di setujui buruh”ungkap herman

Diberitakan sebelumnya, Para buruh di Pelabuhan Namo merasa kecewa dengan tindakan seorang oknum Kepala Pelabuhan Raijua, berinisial GK atas tindakannya yang diduga membayar upah buruh pelabuhan tidak sesuai dengan kesepakatan antara buruh dan pembeli garam

Salah seorang buruh pelabuhan namo yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan bahwa upah buruh untuk pengangkutan garam sebanyak 800 Ton yang seharusnya mereka dapat sebesar 100ribu per perton tapi nyatanya mereka hanya dibayar 75.000 per ton.

Sementara, oknum kepala Syahbandar Wilayah Kerja Raijua berinisial GK ketika dikonfirmasi media ini melalui WA membantah bahwa dirinya memotong upah buruh karena menurutnya pembayaran biaya 75 .000 perton itu sudah sesuai dengan kesepakatan dan sudah berlaku sejak dulu

“Tidak benar itu om, Kita bayar jasah buruh sudah sesuai kesepakatan antara buruh sama pemilik barang om…dan itu sudah berlaku sejak dahulu om….”tulisnya melalu pesan WhatsApp kepada Media WBN, Rabu (30/11) lalu

Ketika media ini bertanya soal kebenaran informasi bahwa uang untuk pembayaran biaya buruh di pelabuhan raijua ditransfer ke rekening miliknya , dirinya membenarkan dan menyuruh media ini untuk menghubungi langsung Plh. Kepala Sebandar Sabu Raijua, Herman Keraf karena herman lah yang mengurus pembayaran upah buruh Raijua terlebih kusus pengangkutan garam dan mentransfer uang tersebut ke rekeningnya

“Ia benar uangnya ditransfer ke rekening saya……dan yang transfer itu uang ke beta punya Rekening adalah pak herman karena kebetulan beliau yang urus dan yang kenal sama pembeli garamnya” tulis GK melalui pesan WhatsApp

(WBN Tim)

Share It.....