Sekolah Jam 5 Pagi, Jejaring Indonesia Surati Presiden Kecam Gubernur NTT
Koordinator Jejaring Indonesia, Honing Sanny

“Spirit untuk memajukan pendidikan adalah hal yang positif, namun memajukan jadwal sekolah pada pukul 05.00 pagi adalah keputusan yang terburu-buru, tidak masuk akal, belum pernah terjadi selama sejarah pendidikan, baik di Indonesia maupun di dunia” (Jejaring Indonesia).

WBN │Video beredar diikuti sejumlah pemberitaan berisikan Gubernur NTT meminta Pelajar SMA di Kupang mulai pelajaran jam 5 pagi, selanjutnya  Kepala Dinas Pendidikan NTT menyebut sekolah jam 5 pagi adalah untuk melatih kedisplinan, ragam tanggapan maupun sanggahan heboh di Nusa Tenggara Timur.

Video yang berisikan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, meminta para siswa membiasakan diri bangun pukul 04.00 wita. Murid sekolah SMA tidur pukul 22.00 wita dan bisa bangun pagi pukul 04.00 wita, lalu bersiap menuju sekolah untuk memulai pelajaran pada pukul 05.00 wita, khusus SMA, tidak luput memanen sorotan tajam dari Koordinator Jejaring Indonesia, Honing Sanny.

Mantan Anggota DPR RI dari Provinsi NTT, Honing Sanny langsung menulis surat terbuka ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo di Istana

Konfirmasi redaksi berita media ini, (28/02/2023), Ketua Jejaring Indonesia, Honing Sanny membenarkan surat tersebut ditujukan ke istana terkait program perubahan jadwal masuk sekolah siswa SMA yang biasanya dimulai pukul 07.00 wita menjadi pukul 05.00 wita dengan alasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Siswa SMA di Provinsi NTT.

Berikut isi lengkap surat terbuka, Surat Jejaring Indonesia.

Kepada Yth

Bapak Presiden RI

Di Tempat

Sehubungan adanya instruksi Gubernus NTT, Bpk Viktor Bungtilu Laiskodat terkait program perubahan jadwal masuk sekolah siswa SMA, yang biasanya dimulai pukul 07.00 wita menjadi dimulai pukul 05.00 wita dengan alasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa SMA di NTT.

Spirit untuk memajukan pendidikan adalah hal yang positif, namun memajukan jadwal sekolah pada pukul 05.00 pagi adalah keputusan yang terburu-buru, tidak masuk akal, belum pernah terjadi selama sejarah pendidikan, baik di Indonesia maupun di dunia.

Perubahan jadwal sekolah juga berdampak kepada perubahan semua pola kehidupan, termasuk jadwal siswa-siswa bangun tidur, para guru harus lebih cepat meninggalkan rumah.

Keamanan dalam perjalanan karena sebelum jam 05.00 sudah harus meninggalkan rumah, sementara kendaraan umum sebagai moda transportasi belum beroperasi, sehingga menyebabkan peningkatan biaya transport.

Para orang tua juga sangat khawatir dengan keamanan dan keselamatan anak-anak mereka, karena harus meninggalkan rumah dalam situasi masih gelap, terutama anak-anak gadis mereka.

Atas semua keprihatinan di atas serta diterapkan aturan di dunia pendidikan yang tidak seperti biasanya serta keluar dari spirit pendidikan yang merdeka dalam belajar, maka kepada Bapak Presiden Republik Indonesia kami memohon untuk, Pertama memerintahkan Gubernur NTT selaku perwakilan pemerintahan pusat di daerah, untuk menghentikan program proses belajar mengajar yg dimulai jam 05.00 wita, untuk dikembalikan ke waktu yang berlaku umum selama ini di seluruh Indonesia yakni jam 07.00 Wita.

Terkait peningkatan kualitas pendidikan di NTT dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan secara keseluruhan termasuk kualitas pengajar serta meningkatan fasilitas sekolah.

Kedua, Memerintahkan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI untuk segera turun ke Kupang dan melihat langsung keadaan yang terjadi, serta memastikan bahwa program ini tidak dilanjutkan.

Demikian surat terbuka ini kami buat dengan penuh tanggung jawab. Semoga Bapak Presiden dan Bapak Menteri sesegera mungkin menghentikan program ini.

Atas perhatian dan kepeduliannya, kami ucapakan terima kasih.

Salam Honing Sanny

Koordinator Jejaring Indonesia

│WBN│

Share It.....