Wabup Nagekeo Apresiasi Tanggap Darurat Longsor Ruas Jalan Maunori-Nangaroro

Media Warisan Budaya Nusantara

Wakil Bupati (Wabup) Nagekeo, NTT, Gonzalo Gratianus Muga Sada, didampingi Anggota DPRD Kabupaten Nagekeo, Yohanes Kristososmus Gore, meninjau lokasi longsor di Ruas Jalan Maunori- Nangaroro tepatnya di wilayah Isa Mba’a Desa persiapan Kotodirumali Timur Kecamatan Keo Tengah, Sabtu, (19/4/2025).

Longsoran material berupa tanah dan bebatuan yang terjadi sehari sebelumnya, pada Jumat dini hari, (18/4/2025) telah menutupi hampir seluruh badan jalan dan mengganggu arus transportasi yang berpotensi membahayakan pengguna jalan.

Terpantau, kendaraan sudah bisa melitasi jalan tersebut.

Wakil Bupati menyampaikan apresiasi untuk koordinasi responsif dalam bersinergi dan berkolaborasi sebagai upaya cepat tanggap mengurangi dampak buruk yang terjadi.

“Sebagai pelaksana teknis di lapangan, PUPR dan BPBD telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa sehingga siang ini, jalan sudah bisa dilewati kendaraan,” ujar Wabup Gonzalo.

Wabup Gonzalo mengatakan urgensi tindakan yang bisa dilakukan adalah sebatas menggeser material (batu ukuran besar) dan pembersihan badan jalan yang ditutupi tanah dan bebatuan.
“Hanya bisa selesaikan dengan cara menggeser batu besar yang ada, tidak bisa menggunakan brekel karena getaran yang ditimbulkan brekel nanti pengaruh pada tanah yang dibelakang itu dikuatirkan bisa longsor akan jauh lebih parah”, jelasnya.

Mengingat beberapa hari kedepan akan ada kegiatan yang dilaksanakan di Kecamatan Keo Tengah maka tindakan antisipasinya adalah pembersihan material sehingga tidak menggangu aktivitas warga yang akan melintasi jalan tersebut.

“Tanggal 24 April sampai 2 Mei akan ada mobilisasi manusia hampir 2000an orang yang akan hadir kegiatan Hardiknas untuk Tingkat SMA se-Kabupaten Nagekeo. Untuk antisipasi itu, jalan-jalan dibersihkan. Terpenting motor, kendaraan roda empat dan roda enam bisa lewat yang penting hati-hati”, kata Wabup.

Setelah kegiatan Hardiknas baru bisa dilanjutkan pembersihan secara menyeluruh. Karena saat ini alat berat (Eksavator) digunakan untuk kegiatan pencetakan lahan baru yang sudah terjadwal sebelumnya.

“Setelah 2 Mei baru kita geser, kita butuh 2 eksa tidak bisa satu eksa karena batu itu terlalu besar dan berat. Saat ini eksa milik Pemda digunakan untuk cetak lahan baru, dan itu sudah terjadwal yang akan dimulai Minggu depan Senin sampai Rabu, juga bertepatan dengan pelaksanaan 2 Mei maka pembersihan seluruhnya setelah 2 Mei, ” ujar Wabup.

Sementara itu Camat Keo Tengah menjelaskan longsoran terjadi akibat tingginya curah hujan yang terus mengguyur wilayah Kecamatan Keo Tengah beberapa hari terakhir.

“Longsoran terjadi hari Jumad dini hari sekitar jam 02.00 Wita akibat hujan deras dua hari sebelumnya. Syukur tidak ada korban jiwa pada saat longsor terjadi,’ kata Camat Keo Tengah.

Alat berat baru bisa beroperasi pagi tadi sekitar jam 8 pagi, kemarin belum bisa dikerjakan mengingat bertepatan dengan persiapan menghadiri perayaan Misa Jumad Agung, jadi baru bisa dikerjakan pagi ini,” terangnya.

Turut hadir saat peninjauan, Kepala UPTD Peralatan Dinas PUPR Eduardus Du”e, Piter Soa dan Kabid Darurat pada Kantor BPBD Nagekeo Nobertus Situ Co’o, Camat Keo Tengah, Unsur TNI- Polri, Kepala Desa Kotodirumali. (Prokopim)

Wilibrodus – WBN News

Share It.....