
Pers Warisan Budaya Nusantara
Perjalanan panjang misi kemanusiaan bidang pendidikan yang berpusat di Colorado Amerika Serikat, yang digagas dan didirikan oleh Suharto Reddy, akhirnya hadir juga di Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, (26/6/2024).
Kehadirannya di bumi Kelimutu Kabupaten Ende menambah catatan sejarah perjalanan, sebab sebelumnya misi kemanusiaan Yaga Yingde Group sudah hadir di Indonesia, di sejumlah kota besar, diantaranya Jakarta, Solo, Bandung, Bogor, Bali, Manado, Tapanuli, Pinrang Sulawesi Selatan, bersama sejumlah kota lainnya, sedangkan untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur bermula dari Kabupaten Ngada, menyusul Labuan Bajo, Nagekeo berikutnya Kabupaten Ende.
Misi kemanusiaan bidang pendidikan Yaga Yingde Group hadir di Kabupaten Ende pada tanggal 26 Juni 2024, dibawa oleh salah satu putera daerah yang berprofesi sebagai wartawan dengan jabatan Pemimpin Redaksi Pers Warisan Budaya Nusantara (WBN Pers) Cabang Nusa Tenggara Timur serta editor dan redaktur pelaksana nasional WBN, Aurelius Do’o.
Hadir di Bumi Kelimutu Kabupaten Ende, Ketua Perdana Relawan Kemanusiaan Bidang Pendidikan, Yaga Yingde Group, Aurelius bersama 12 tim perdana relawan kemanusiaan Kabupaten Ende memilih Taman Permenungan Bungkarno, Pohon Sukun di Kota Ende sebagai lokasi pendaratan misi kemanusiaan, yang dikemas dalam acara berdo’a bersama para relawan dan berbagi catatan refleksi tentang nilai-nilai Pancasila.
“Ini adalah taman permenungan, taman do’a dan taman jiwa seorang Bapak Bangsa, Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Permenungan terhadap kekayaan nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Kerakyatan dan Permusyawaratan Perwakilan serta Keadilan yang Sosial, tidak terlepas dari tempat ini dan pohon sukun yang juga memiliki tanda heran, benar-benar hanya mempunyai lima dahan besar, selebihnya hanya kumpulan ranting. Relawan Kemanusiaan Bidang Pendidikan memilih tempat ini sebagai pendaratan perdana, sebab terpanggil untuk memulai sesuatu dengan fondasi yang kokoh dan kental warna dan energy Kabupaten Ende. Saya pikir bangsa ini tidak boleh berhenti menggali, menggagas dan mengembangkan character bangsa yang unggul dan pro kebaikan bersama, melalui penyatuan dengan berbagai energy positif yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia. Gerakan Relawan Kemanusiaan Bidang Pendidikan oleh Perusahaan Grup Yaga Yingde sangat selaras dengan Pancasila, apalagi sang pemimpin dan penggagasnya pun adalah warga pribumi, Suharto Reddi, anak bumi nusantara, yang mengusung misi kemanusiaan membantu anak-anak keluarga susah untuk bisa bersekolah sampai jenjang perguruan tinggi.Pesan singkatnya adalah marilah kita bersama-sama mengisi peran untuk memajukan bangsa dan negara kita, Indonesia tercinta ini”, ungkap Aurelius.
Menurut dia, Misi Kemanusiaan Yaga Yingde Group adalah tamu negara yang hadir dalam wajah pelayanan, dalam wajah sederhana, yang kemudian dengan caranya mau berdedikasi nyata untuk masyarakat dalam bidang pendidikan. Perusahaan Yaga Yingde Grup juga tidak mengikat seluruh penerima manfaat dengan ikatan pragmatis.
“Setiap pelajar yang mendapat sentuhan kemanusiaan dari Perusahaan Yaga Yingde Grup, akan dibantu biaya pendidikan sampai tamat perguruan tinggi. Setelah tamat perguruan tinggi, silahkan mencari kerja dan membangun kehidupan sesuai kemauan masing-masing, bebas memilih dan menentukan arah. Ya, itulah yang disebut dengan kemanusiaan yang membebaskan dan mencerdaskan generasi bangsa”, tambahnya.
Dalam kehadiran perdana di Kabupaten Ende, Perusahaan Yaga Yingde Group langsung mengadakan kegiatan aksi pendidikan dengan memberikan bantuan perdana kepada salah satu pelajar kelas V SDI Onekore 5, Yehezekiel Felix Setu Seda (10 th). Putera dari pasangan menikah, Yufensius Seda dan Felisitas Maka.
Yehezekiel menerima bantuan uang tunai sebesar Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) besera tas sekolah, buku, balpoin, sabun, beserta paket sembako, sebagai bantuan gratis dalam aksi perdana kemanusaian Yaga Yingde Group. Selanjutnya Yehezekiel akan menerima uang saku pendidikan bulanan yang akan diberikan langsung untuk dipakai dan untuk ditabung, sekaligus mendidik budaya menabung mulai usai dini.
Ibu kandung Yehezekiel, Ibu Felisitas Maka meneteskan air mata haru saat mendampingi salah satu puteranya menerima bantuan kemanusiaan pendanaan pendidikan oleh Yaga Yingde grup. Dengan air mata, Felisitas Maka terbata-bata menyampaikan perasaannya atas aksi kemanusiaan yang tidak pernah dibayangkannya sama sekali sebagai keluarga sederhana dan susah.
“Saya bersama suami dan keluarga besar menyampaikan terimakasih Tuhan, terimakasih Perusahan Yaga Yingde dan terimakasih seluruh relawan kemanusiaan yang datang ke rumah kami dan mau menolong kondisi kami. Anak saya bisa mendapat bantuan seperti ini setelah dia habis sambut baru. Terimakasih Ema Ngga’e”, urai Felisitas Maka dengan air mata dan suara terbata-bata.
Berikut ini 12 tim perdana, nama-nama Relawan Kemanusiaan Bidang Pendidikan, Perusahaan Yaga Yingde, wilayah Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dengan sandi Ana Fua : Ketua, Aurelius Do’o. Anggota : Antonius Sabinus da Silva, Baltasar Taruma Djata, Agustinus Thondor, Reinardus Nasaret, Laurensia Yanelia Dhelo Jilo, Krispina More, Maria Goreti Lami, Felisitas Novembra Noe, Yulius Arkadius Lau, Maria Yasinta Segu, Efraim Fransiskus Nggema, Yasinta Eufrasia Marici Mude.
“Bagi saya menjadi salah satu Relawan Kemanusiaan untuk sektor pendidikan merupakan panggilan sekaligus tugas perutusan kita di tengah-tengah dunia. Saya bangga menjadi bagian dari Yaga Yingde yang mendedikasikan kebaikan untuk turut memajukan bidang pendidikan dengan tanpa pamrih. Siap kita gemakan di bumi Kelimutu Ende ini”, kata Agustinus Thondor, salah satu relawan Kabupaten Ende.
WBN News
Mari bergabung membantu sesama ,
salam suport buat Relawan kemanusiaan peduli pendidikan “YAGA YINGDE”
Tuhan memberkati selalu 🙏🙏