
Penulis: Damar Wulung
BHAYANGKARA merupakan pasukan elit pada zaman kerajaan Majapahit, yang digunakan sebagai alat pertahanan dan invasi. Pasukan Bhayangkara memiliki pengaruh besar bagi Majapahit. Hal ini karena pasukan Bhayangkara selalu menjaga keselamatan sekaligus pengawal pribadi raja serta keluarga kerajaan, menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat agar tidak muncul gangguan kepada kekuasaan raja.
Pasukan Bhayangkara mulai disebut saat pemerintahan Jayanagara ketika terjadi pemberontakan dan upaya pembunuhan terhadap Raja oleh anggota Dhamaputra Winehsuka. Salah satu yang sempat menggemparakn adalah pemberontakan Kuti pada tahun 1319M, Dimana Raja Jayanagara sampai harus terusir dari istana Terik untuk kemudian di selamatkan oleh Gajahmada yang saat itu menjadi kepala parajurit ( Bekel ) di pasukan Bhayangkara, dan mengungsikan Jayanagara ke desa Bedander.
Pemberontakan yang relatif cukup sukses ini tidak berlangsung lama karena istana bisa dikendalikan lagi berkat kerja cepat Gajahmada dan pasukan Bhayangkaranya..Atas jasa jasanya itu Gajahmada mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Patih istana Daha dan Kahuripan sebelum akhirnya menjadi Mahapatih dan Puncak kariernya menjadi Patih Hamangkubhumi di istana Trowulan.
Pasukan Bhayangkara bukan berarti tanpa cacat, saat tragedi Bubat 1357M, Pasukan ini disebut sebut ikut terlibat dalam pembantaian pasukan kerajaan dari Sunda ketika mengiring pengantin perempuan bernama Dyah Ayu Pitaloka.
Akibat tragedi itu, Gajahmada mengundurkan diri dari dunia politik dan menyepi di Madakaripura.
Jika diera sekarang, Pasukan Bhayangkara Setara POLRI mungkin boleh disejajarkan dengan Kopasus atau Kophaska yang selalu sigap diterjukan dalam setiap misi khusus .
Red- ndra
Apik tenan iki critane nyenengake…monggo critane di terusake maneh ,
Terima kasih dukungannya