Abah H. Anton Charliyan
WBN. Tasikmalaya – Beberapa hari terakhir ini ramai di Medsos adanya beras berkerikil di daerah Lebak Banten, dan sebagian wil Tasikmalaya Bansos PPKM dari Pemerintah, melalui Bulog yg didistribusikan oleh Pos Giro.
Dengan adanya hal ini Menko PMK dan Mensos turun tangan sidak mengecek kebenaran berita tersebut dan
benar ada terjadi dilapabgan.
“Namun setelah ditelusuri dan dianalisis kenapa hal tersebut terjadi. Dikarenakan beras tersebut ketika pengangkutan kena air hujan dan atau memang terlalu lama disimpan di gudang sehingga terjadi kerusakan,” ungakap Abah Anton Charliyan yang mantan Kapolda Jabar.
Anton menyebut wajar suatu barang di gudang ada yang rusak, yang dipajang di Super market saja yang harus dibeli yang tidak gratis kadang sering ditemukan begitu dibuka dirumah barang Rusak atau tidak layak pakai.
Asal sepanjang toko tersebut bertanggung jawab dan siap gantikan tidak masalah. Kecuali ngotot tidak mau ganti dan tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Dikatakan Anton, perlu diketahui juga bahwa gudang gudang beras Pemerintah yang ada saat ini, belum mempunyai gudang yang betul- betul khusus standar untuk menyimpan beras, sehingga wajar saja bila terjadi kerusakan di lapangan.
Itupun jumlahnya tidak banyak hanya beberapa karung saja dari ratusan bahkan ribuan ton yang didistribusikan,” katanya.
Yang tentu saja hal tersebut bukan merupakan suatu kesenjang yang dilakukan pemerintah bulog,” imbuhnya.
Ia mengatakan untuk membagi – bagikan beras berkerikil yang tidak layak dimakan. Tapi hanya merupakan kesalahan teknis kecil yang tidak perlu dibesar -dibesarkan.
Pembagian beras ini pun tujuanya justru untuk meringankan dan membantu beban masyarakat yang terdampak Vandemi Covid secara ekonomi yang di bagikan secara gratis,” ujarnya.
Menurutnya apabila ada yang tidak layak dikonsumsi pun saat itu juga dijamin pemerintah, untuk diganti dan ditukar beras yang bagus.
“Jadi sebetulnya tidak ada masalah sama sekali,” tandasnya.
Lanjut disampaikan adapun menurut pengamatan dan analisis kami secara lribadi, justru orang-orang yang mencoba membuat Viral berita ini di Medsos hanyalah kelompok tertentu yang hanya ingin memojokan Pemerintah dengan segala cara di setiap kebijakan yang dibuat pemerintah.
Sekecil apapun dimana salah satu contohnya masalah distribusi beras berkerikil ini.
Menurut kami mereka ini sebetulnya hanya ingin mempolitisir masalah kecil untuk mempermalukan dan mendeskriditkan Pemerintah.
yang mana bila dikaji dengan akal yang Waras, mereka yang nyinyir ini hanya mempermasalahkan yang bukan masalah
karena masalah seperti ini gampang sekali solusinya tinggal ditukar saja,”ucapnya.
Untuk itu tutur Anton ini bukan suatu kesengajaan yang dibuat oleh oknum ataupun satu institusi secara sistematik, buktinya hanya beberapa buah atau paling hanya puluhan karung saja yang tidak layak karena kerusakan saat penyimpanan atau pengangkutan.
Jadi sangat tidak tepat siapapun untuk bersikap nyinyir apalagi sampai memblow up yang terkesan mempolitisir mendeskreditkan Pememerintah yang saat ini sedang berdarah -berdarah berusaha menangani Covid -19 dengan segala cara,” tegasnya.
Anton mengajak kita semua jangan hanya jadi penonton saja tapi seyogianya bersama – sama singsingkan lengan baju untuk turut membantunya, karena masalah covid ini tidak mungkin Pemerintah mampu menanganinya sendiri, tapi seluruh componen.
Masyarakat harus turut serta membantu dan masalah ini pun bukan hanya sekedar urusan kenegaraan belaka tapi merupakan masalah kemanusiaan yang harus jadi tanggung jawab kita semua..
Kami rasa disaat pandemi ini bila kita merasa sebagai sesama WN yang bijak. Hal ini tidak perlu terjadi.
Justru disaat seperti ini saya jadi teringat kata -kata bijak John F Kenedy, ” jangan bertanya apa yang bisa negara berikan kepadamu, tapi bertanyalah apa yang bisa kamu berikan untuk Negara mu???..”
Lalu apa yang telah anda berikan disaat Covid ini ? Tidak perlu untuk negara, untuk lingkungan sekitarmu saja ?
Editor Undang