WBN │ Badan Intelijen Negara Daerah Nusa Tenggara Timur (Binda NTT) terus mendukung percepatan Herd Immunity atau kekebalan kelompok bagi anak-anak usia enam hingga sebelas tahun, Rabu, (05/01/2022).
Dikutip redaksi, BIN NTT gencarkan pelaksanaan vaksinasi bagi Anak Sekolah Dasar (SD) di sejumlah tempat, yakni SD Negeri Oebobo 1, SD Negeri TDM, SD Negeri Oesapa Kecil 1, dan SD Nasipanaf, Kota Kupang.
Tampak, ratusan anak-anak memenuhi tempat vaksinasi yang didampingi oleh para orang tua wali dan para guru. Dalam giat ini, anak-anak divaksin jenis Sinovac oleh Tim Medis dari Rumah Sakit Wirasakti dan Tim Medis BIN dengan target 1000 dosis.
Salah seorang Orang Tua Wali Siswa mengaku bangga, sebab setelah menanti sekian lama, akhirnya anaknya divaksin,” ungkapnya di SD Inpres Oebobo 1.
Lebih lanjut, Koordinator BIN Kota Kupang, Ary Udayana mengatakan, tujuan vaksinasi selain mempercepat Herd Immunity, adalah mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka seratus persen di setiap sekolah. Ary menyebutkan, selama lima hari (mulai 4/1/2022) BIN NTT di Kota Kupang melaksanakan vaksinasi bagi anak-anak usia enam hingga sebelas tahun dengan target 5000 dosis.
Sebelumnya, usai sambutan di SD Inpres Liliba di hadapan para orang tua, para guru dan ratusan anak-anak SD yang akan divaksin, Selasa, (05/01/2022), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Drs. Dumuliahi Djami, M.Si menyampaikan apresiasi kepada Badan Intelijen Negara Nusa Tenggara Timur.
Dumul Djami mengungkapkan pelayanan vaksinasi merupakan pekerjaan luar biasa yang dikerjakan oleh BIN, bekerja sama dengan Rumah Sakit Wirasakti, sangat membantu bagi dinas pendidikan, bagi Pemerintah Kota Kupang, bagi masyarakat, bersama-sama bergandeng tangan bersama Dinas Kesehatan melaksanakan vaksinasi bagi siswa-siswi di Kota Kupang.
“Bagi kami Dinas Pendidikan, seperti permainan bola. Bola ada di depan gawang, kita tidak tunggu striker. Strikernya kan Dinas Kesehatan, lalu BIN datang dan mau menendang bola untuk gol, kenapa kita bilang jangan?. Jadi, ketika teman-teman BIN datang mengajak dinas pendidikan untuk melakukan vaksinasi, saya bilang, siap,” tutur Djami.
Ia menyebutkan sekitar seratus enam puluh lebih Sekolah Dasar di Kota Kupang dan sekitar delapan belas (18) sekolah telah melaksanakan vaksinasi.
Dumul Djami berharap dalam satu atau dua minggu berikutnya, kiranya pelaksanaan vaksinasi dapat diselesaikan.
Dijelaskan, berdasarkan SKB empat Menteri, guru dan siswa-siswi harus divaksin tahap pertama dan kedua baru boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka seratus persen.
“Di Kota Kupang, SMP akan melaksanakan pembelajaran tatap muka seratus persen karena rata-rata sudah divaksin kedua,” tutup Dumul Djami.
Penulis/kontributor: Emanuel Boli
WBN│Editor-Aurel