WBN | SABU RAIJUA– Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua , Propinsi Nusa Tenggara Timur terus melakukan giat pembangunan di bidang infratruktur sesuai dengan apa yang menjadi strategi untuk pencapaian yang ditargetkan, akan tetapi target-target yang di inginkan ini terkendala karena permasalahan anggaran dimana dua tahun berturut-turut terjadi Refocusing untuk penanganan covid-19 . Demikian dikatakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR) Eren Haba Radja kepada WBN di ruang kerjanya, pada Kamis (17/03/2022)
” Pemda terus melakukan giat pembangunan di bidang infratruktur sesuai dengan apa yang menjadi strategi untuk pencapaian yang ditargetkan, akan tetapi target-target yang di inginkan ini terkendala karena permasalahan anggaran, dimana dua tahun berturut-turut terjadi Refocusing untuk penanganan covid-19″ Ujarnya
Haba Radja menjelaskan Selain dampak dari pandemi covid 19 , terjadinya PSU di Sabu Raijua tahun 2021 menjadi sala satu kendala soal anggaran pembangunan infrastruktur misalnya pembagunan infrastruktur pasca badai Seroja.
“Terjadinya PSU tahun 2021 tentu membebani anggaran juga membuat kami terkendala dalam proses pembangunan infrastruktur terlebih kusus pembanguan pasca badai seroja “Pungkasnya
Akan tetapi , menurut erens Pemda Sabu Raijua tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah propinsi untuk mendapatkan APBD 1 dan Pemerintah pusat untuk APBN sehingga bisa mengantisipasi kekurangan anggaran yang ada, dalam hal membangun infrastruktur
” Sebagai solusi soal Kendala anggaran , kami tetap melakukan koordinasi dengan pemerintah propinsi untuk mendapatkan APBD 1 dan Pemerintah pusat untuk APBN ” pungkasnya.(IRL)