Bupati Ngada : Pemimpin Harus Berinovasi Lebih

WBN │Bupati Kepala Daerah Kabupaten Ngada, Provinsi NTT, Paru Andreas menekankan pemimpin harus berinovasi lebih dalam mengurus percepatan pembangunan berbagai sektor.

Disaksikan wartawan media ini, (5/7), hal tersebut dikatakan Bupati Paru Andreas dalam kegiatan Pelantikan Anggota BPD Takatunga Kabupaten Ngada, periode 2022-2027, yang dilantik langsung oleh Bupati Ngada, Andreas Paru.

Dalam kesempatan yang sama Bupati Andreas juga menyampaikan apresiasi kepada Masyarakat Desa Takatunga yang telah memberi peluang kepada kader-kader muda untuk mengambil bagian dalam proses pembangunan desa.

“Hari ini adalah hari yang sangat luar biasa disini, sebab di depan saya berdiri wajah-wajah baru yang tentunya memiliki semangat baru untuk membangun desa. Saya tekankan kalian semua harus menjalankan tugas sebagai Anggota BPD dengan sebaik-baiknya, karena tugas kalian sama dengan DPRD, namun bedanya mereka di daerah dan kamu di desa. Jadilah pemimpin-pemimpin dan pelayan yang mampu berinovasi lebih dalam mengurus percepatan pembangunan di berbagai sektor,” ungkap Bupati Andreas.

Bupati juga mengisahkan Program Kerja Bupati dan Wakil Bupati Ngada, periode 2021-2026, baik yang sudah dilaksanakan maupun yang akan dilaksanakan. Namun yang lebih ditekankan oleh Bupati adalah pemimpin harus berinovasi lebih dalam kaitan dengan percepatan pembangunan berbagai sektor, dengan menjadikan pertanian, peternakan, nelayan dan pariwisata menjadi sektor dasar.

“Itulah pola saya membangun Ngada dalam bingkai Tani Ternak Nelayan Pariwisata atau Tante Nela Paris, dengan pemberdayaan pertanian, peternakan, nelayan dan sektor pariwisata. Kalau berbicara tentang perubahan sudah dari Bupati pertama sampai saya yang ke-sepuluh sudah dilakukan perubahan, tetapi yang belum terlihat adalah akselerasi atau percepatan berbagai sektor pembangunan. Pemerintah harus memiliki inovasi lebih, supaya akselerasi percepatan pembangunan bisa terjadi dan sisi biaya kita akan jauh lebih hemat. Saya beri salah satu contoh, buka jalan baru yang saya bantu untuk Desa Takatunga kemarin sepanjang 3 km, kalau kita proyekan berarti kita akan butuh dana sekitar lima ratusan juta, dan waktunya akan bertele-tele karena diusul dari desa lalu dipertimbangkan di kecamatan, lalu masuk lagi ke kabupaten, itu akan memakan waktu satu sampai satu setengah tahun baru terealisasi. Tetapi terbukti kemarin bahwa kita hanya menghabiskan sekitar dua puluh juta rupiah, yakni hanya untuk mobilisasi alat dan belanja solar, lalu waktu diperkirakan hanya sekitar satu bulan sudah jadi jalannya”, ungkap Bupati.

Selain itu Bupati Andreas juga menghimbau masyarakat menghidupkan kembali budaya gotong royong dan partisipasi dari berbagai elemen di desa.

“Hidupkan kembali budaya gotong royong dan partisipasi dari berbagai elemen di desa dan harus ditingkatkan. Ini juga akan kita tularkan pada sektor-sektor pembangunan lain. Maka dari itu, dalam konsep Tante Nela Paris yang sudah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ngada Tahun 2021 – 2026, dapat menjadi arah dan tujuan pembangunan daerah”, tambhanya.

Menurut Bupati Andreas, mengapa harus harus Tante Nela Paris, karena potensi dasar Ngada yang belum dikembangkan secara maksimal adalah Tani Ternak Nelayan Pariwisata, dan dalam pemetaan potensi yang kita lakukan dengan menggandeng Universitas Gajah Madah (UGM), selanjutnya dalam membangun Ngada adalah sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Untuk Desa Takatunga, lanjut Bupati, akan lakukan pemberdayaan bidang pertanian dengan mengalokasikan puluhan alat pemecah kemiri dan juga alat pemanjat cengkeh, begitupun desa-desa lain.

Lebih lanjut Bupati Andreas juga menyampaikan informasi pembangunan pabrik bambu yang akan di dirikan di Kabupaten Ngada, baik skala besar dan juga skala kecil yang pada tiap unit masyarakat, sebab Kabupaten Ngada adalah penghasil Bambu terbesar untuk Indonesia

WBN│Nober Niga

Share It.....