Ritual Sedekah Bumi Bentuk Syukur Warga Desa Tamansari

WBN, INDRAMAYU – Sedekah Bumi biasa digelar setiap tahunnya oleh masyarakat Desa Tamansari dengan beberapa rangkaian. Sedekah Bumi yang bertempat di aula balaidesa Tamansari dilaksanakan pada Rabu (2/11/2022) dengan rangkaian pembacaan Qur’an, doa bersama dan dilanjutkan dengan sodaqoh bagi kaum fakir miskin kurang lebihnya sebanyak 60 KPM dilanjutkan pegelaran Wayang Kulit Purwa Langen Manunggal Putra kidalang Anom Wastirah.

Sedekah Bumi merupakan upacara adat yang melambangkan rasa syukur warga Tamansari kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rezeki melalui bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Sesajen yang penting dalam tradisi ini adalah bubur sura dan Hasil bumi untuk dimakan bersama warga lainnya. Bubur sura dibuat dari berbagai biji-bijian, yang hanya boleh dimasak dalam kendi kuali dari tanah. Berbagai jenis hasil bumi, mulai dari biji-bijian, umbi-umbian, sayuran dan buah, akan dikeluarkan pada acara tersebut dan dimakan bersama-sama.

Desa Tamansari, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, merupakan salah satu desa yang masih memegang teguh dan melestarikan budaya-budaya nenek moyang dan tak lekang oleh perubahan zaman, salah satunya adalah perayaan Sedekah Bumi. Desa Tamansari memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan antara desa dengan desa yang lain dalam perayaan Sedekah Bumi tersebut.

Acara perayaan Sedekah Bumi dihadiri oleh Petinggi Desa Tamansari, Forkopimcam, Jajaran Perangkat Desa, dan seluruh masyarakat Desa Tamansari untuk bersama-sama memanjatkan puja dan puji atas limpahan rahmat dan berkat Tuhan kepada mereka. Rangkaian acara perayaan Sedekah Bumi Desa Tamansari memiliki ciri khas antara perayaan kebudayaan dengan acara keagamaan yang keduanya dikemas dalam harmonisasi yang seimbang.

Pj. Kuwu Desa Tamansari Maksudin SAP, MSi mengatakan, Ritual Sedekah Bumi, Bentuk Syukur Warga Desa Tamansari. Tradisi ini sebagai bentuk syukur atas kekayaan alam yang melimpah dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Biasanya, ritual ini digelar juga untuk memperingati pergantian tahun kalender Jawa dan Hijriah, serta Tahun Baru Islam.

Acara berlangsung meriah dengan aneka hiburan bernuansa tradisional mengiringi prosesi hingga ratusan tumpeng. Tak hanya itu, warga pun banyak yang ikut membuat tumpeng dalam Ritual Sedekah Bumi.

“Ritual adat ini menarik dan layak dilestarikan karena bisa menjadi daya tarik wisata,” kata Pj. Kuwu Desa Tamansari, Maksudin, SAP, MSi.

Menariknya, tumpeng yang dibuat diisi dengan aneka hasil pertanian dan perkebunan. Ada terong, kacang, jagung, pisang, dan semua sayuran ini berasal dari lahan pertanian sekitar. Menurut Pj. Kuwu Maksudin, ratusan tumpeng yang sisajikan untuk dimakan bersama warga usai melaksankan ritual dan doa bersama, sedekah bumi ini sebagai bentuk syukur lantaran warga dapat menikmati kekayaan alam yang berada di desa. Tak hanya destinasinya namun juga hasil bumi lain dari sektor pertanian dan perkebunan yang melimpah. Sedekah bumi dikemas dengan upacara adat tradisional. Acara ini menjadi daya tarik wisata, sebab banyak warga dan wisatawan yang datang khusus melihat acara tersebut. (Anton K)

Share It.....